IHSG. Foto: MI.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik setelah melemah pada perdagangan sebelumnya.
IHSG naik 0,34 persen ke level 6.219 pada penutupan perdagangan Senin, 10 Juni 2024. Nilai perdagangan sebesar Rp8,4 triliun dengan volume 247 ribu lot.
Ajaib sekuritas mencatat pelaku pasar merespon negatif penurunan harga komoditas metal mining menjelang rilis data inflasi AS dan FOMC The Fed pekan ini (10-14 Juni 2024).
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan Cadangan Devisa (Cadev) pada Mei 2024 sebesar USD139 miliar. Perolehan tersebut naik dari bulan sebelumnya sebesar USD136,2 miliar. Posisi Cadev nasional berada di atas standar kecukupan internasional minimal pada kisaran 3 bulan impor.
Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati rilis inflasi dan suku bunga the Fed pekan ini. Angka inflasi AS berpotensi masih di atas 3 persen.
Pasalnya, data tenaga kerja yang rilis pada akhir pekan terpantau masih solid. Non Farm Payroll (NFP) pada Mei 2024 naik ke level 272 ribu setelah bulan sebelumnya tercatat 165 ribu.
Di sisi lain, tingkat unemployment naik ke level 4 persen dibandingkan April 2024 sebesar 3,9 persen. Alhasil, ada potensi The Fed baru akan memangkas suku bunga di akhir tahun 2024.
Dari Asia, Cadangan Devisa (Cadev) Jepang pada Mei 2024 tercatat USD 1.231,6 miliar atau turun dari posisi April 2024 sebesar USD1.279 miliar. Intervensi dalam stabilitas mata uang Yen menjadi pemicu turunnya posisi Cadev.
Wall Street terkoreksi tipis
Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat terkoreksi tipis pada akhir pekan. Indeks Dow Jones melemah 87,18 poin atau minus 0.22 persen, S&P 500 melemah 5,97 poin atau minus 0,11 persen dan Nasdaq juga melemah sebesar 39.99 poin atau minus 0,23 persen.
Penurunan bursa AS disebabkan data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan dengan menghasilkan sekitar 272 ribu pekerjaan di Mei, lebih tinggi dari perkiraan. Ini menunjukkan perekonomian yang kuat dan hingga memicu kekhawatiran The Fed mungkin akan butuh waktu yang lebih lama untuk menurunkan suku bunga.