Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan DK PBB di New York, AS, 23 Januari 2024. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 24 January 2024 07:44
New York: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan penderitaan sehari-hari yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza, terutama sejak meletusnya perang antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023.
Pernyataan tersebut merupakan bagian dari yang disampaikan Menlu Retno mengenai situasi di Timur Tengah, terutama seputar isu Palestina, dalam pertemuan di Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa, 23 Januari 2024.
Menlu Retno menegaskan kembali komitmen teguh Indonesia untuk mendukung Palestina, dan menyatakan bahwa "Indonesia tidak akan berhenti sampai kami melihat kembalinya keadilan dan martabat rakyat Palestina."
"Saya juga di sini untuk mengingatkan anggota Dewan bahwa Anda semua mempunyai mandat besar untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, tidak mentoleransi perang dan terutama genosida," ungkapnya, merujuk pada genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina
Dalam pertemuan kali ini, Menlu Retno menegaskan bahwa Piagam PBB sudah jelas. Resolusi Dewan Keamanan bersifat mengikat dan harus ditegakkan. Mengenai situasi di Timur Tengah saat ini, terutama seputar Palestina, Menlu Retno mengajukan beberapa pertanyaan.
"Berapa banyak resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina? berapa banyak yang diberlakukan? Ke manakah Palestina harus pergi ketika, selama berpuluh-puluh tahun, Dewan Keamanan PBB gagal bertindak berdasarkan resolusinya sendiri sementara Israel membunuh warga Palestina tanpa mendapat hukuman?" tanya Menlu Retno.
Sekali lagi, Menlu Retno mendesak anggota Dewan untuk menghentikan kengerian sehari-hari yang dihadapi warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Ia mempertanyakan, "apakah lebih dari 25.000 orang tewas dan semakin banyak orang meninggal karena kelaparan dan kedinginan, termasuk bayi dan anak-anak, terlalu sedikit bagi kita untuk mengambil tindakan?"
"Kita semua mempunyai tanggung jawab untuk menegakkan Hukum Humaniter Internasional tanpa terkecuali terhadap situasi di Gaza," tegas Menlu Retno.
Baca juga: Israel Bunuh 11.000 Anak-Anak dan 7.500 Perempuan di Gaza Sejak 7 Oktober