Presiden AS Joe Biden. (AP)
Willy Haryono • 17 February 2024 15:04
Washington: Joe Biden, orang nomor satu di Amerika Serikat (AS), mengaku "tak terkejut" namun "marah besar" atas kematian pemimpin oposisi Rusia, Alexei Nanalny. Ia juga mengatakan bahwa kematian Navalny merupakan tanggung jawab pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut badan layanan penjara Rusia, Alexei Navalny, 47, meninggal dunia pada Jumat kemarin setelah pingsan dan kehilangan kesadaran di sebuah penjara di utara Lingkaran Arktika tempat dirinya mendekam di balik jeruji besi untuk waktu lama.
Navalny, yang sejauh ini merupakan pemimpin oposisi paling terkenal di Rusia, menjadi terkenal lebih dari satu dekade lalu dengan mengecam kelas elite di sekitar Putin dan menyuarakan tuduhan korupsi dalam skala besar.
Dalam pidatonya di Gedung Putih, Biden mengatakan Navalny "dengan berani telah melawan korupsi, kekerasan, dan semua hal buruk yang dilakukan pemerintahan Putin."
"Sebagai tanggapan, Putin meracuninya. Ia menangkap dan mengadilinya atas kejahatan yang dibuat-buat. Ia dijatuhi hukuman penjara. Ia ditahan dalam isolasi. Bahkan semua itu tidak menghentikannya untuk mengungkapkan kebohongan Putin. Bahkan di penjara, ia adalah suara kebenaran yang kuat," ungkapnya, seperti dikutip dari laman India Today, Sabtu, 17 Februari 2024.
Biden juga memuji pemimpin oposisi tersebut karena kembali ke Rusia meski ada upaya pembunuhan terhadapnya di tahun 2020.