Angin puting beliung menerjang Rancaekek, Jawa Barat. Foto: Istimewa.
Atalya Puspa • 23 February 2024 11:26
Jakarta: Profesor Riset Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengungkapkan kejadian ekstrem berupa pusaran angin kencang di wilayah Rancaekek, Jawa Barat, merupakan sebuah kejadian langka. Hampir semua kejadian ekstrem seperti puting beliung di Rancaekek, hingga kini relatif sulit diprediksi kehadirannya.
Ia mengatakan ada beberapa faktor penyebab. Selain terbatasnya data yang beresolusi tinggi, mekanisme pembentukannya belum dipahami dengan baik dan sempurna.
"Adalah wajar jika kadangkala masing-masing kita memiliki pandangan berbeda," ungkap Eddy dalam keterangan resmi, Jumat, 23 Februari 2024.
Ia mengimbau masyarakat tidak usah panik secara berlebihan. Paling penting, ikuti terus informasi terkini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Ia mengatakan tak perlu juga mengaitkan kejadian ini dengan hal-hal yang tidak masuk akal. Sebalinya, masyarakat harus tetap berpikir jernih dan logis.
"Sudah saatnya masyarakat diberi pencerahan tentang kejadian-kejadian ektrem yang sepertinya akan bertambah di masa mendatang," ujarnya.
Baca juga: Puting Beliung dan Tornado Berbeda, Begini Penjelasan BMKG |