Ilustrasi PLTGU Tambak Lorok Blok 3. Foto: Dokumen PLN
Annisa Ayu Artanti • 2 September 2024 13:24
Semarang: Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 diyakini dapat mendorong pertumbuhan investasi bagi sektor industri dan bisnis di Provinsi Jawa Tengah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan pihaknya sangat siap menyambut peningkatan kebutuhan listrik seiring tren investasi di Jawa Tengah yang terus bertumbuh.
"Pembangkit ini memiliki kapasitas maksimal mencapai 779 megawatt (MW) sehingga mampu menghasilkan listrik lebih dari 3.200 GWh dalam setahun. Tambahan pasokan listrik dari Tambak Lorok ini membuat kita makin siap menyambut investasi sekaligus mendorong demand baru di Jawa Tengah yang tiap tahunnya terus meningkat," kata Darmawan dalam keterangan tertulis, Senin, 2 September 2024.
Komitmen PLN tersebut tercermin melalui kondisi sistem kelistrikan di Jawa Tengah yang saat ini memiliki Daya Mampu sebesar 7.221 MW dengan beban puncak mencapai 5.332 MW.
Tak hanya dari sisi pasokan listrik, kehadiran PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga turut mendorong perekonomian Jawa Tengah dengan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
"Sejak proses konstruksi hingga saat ini beroperasi, PLTGU ini telah menyerap lebih dari 2.100 tenaga kerja yang mayoritas merupakan putra-putri asli dari Jawa Tengah dan sekitarnya," ucap Darmawan.
Melayani kebutuhan listrik di Jawa Tengah
Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, Boedyo Dharmawan mengatakan pembangkit ini bisa melayani kebutuhan listrik di Jawa Tengah.
"Ini (PLTGU Tambak Lorok Blok 3) pemutakhiran teknologi pembangkitan listrik. Secara teknis lebih efisien, lebih cepat dan akan lebih andal dalam melayani kebutuhan listrik di Jawa Tengah. Kita ketahui bersama bahwa investasi sedang dalam percepatan dan Jawa Tengah dilirik sebagai lahan investasi yang baik," kata Boedyo.
Diketahui, tren positif dari percepatan investasi di Jawa Tengah tercermin diantaranya melalui pengembangan Kawasan Industri Kendal dan Kawasan Industri Terpadu Batang.
Tak hanya itu, pertumbuhan investasi tersebut juga terlihat melalui peningkatan konsumsi listrik di Jawa Tengah yang mencapai 19.594 gigawatt hour (GWh) pada Juli 2024, atau melonjak sebesar 1.550 GWh jika dibandingkan dengan capaian pada Juli 2023 yang sebesar 18.044 GWh.
Ia pun menekankan sektor ketenagalistrikan memegang peranan penting dalam mendorong roda perekonomian.
"Ketenagalistrikan merupakan faktor penting sebagai pendukung roda pembangunan perekonomian di satu wilayah," ucap dia.