Puluhan Bayi Prematur Palestina Tiba Selamat di Mesir

Sejumlah bayi prematur berada di rumah sakit Rafah untuk bersiap dipindahkan ke Mesir, 20 November 2023. (AP/Fatima Shbair)

Puluhan Bayi Prematur Palestina Tiba Selamat di Mesir

Willy Haryono • 21 November 2023 17:16

Kairo: Setelah berhasil dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 28 bayi prematur tiba dengan selamat di Mesir pada Senin, 20 November 2023.

Empat ibu dan enam perawat telah menemani bayi-bayi tersebut dalam perjalanan dari Gaza ke Mesir. Puluhan bayi itu akan dirawat di dua rumah sakit terpisah di Mesir.

Hari Minggu lalu, 31 bayi telah dipindahkan dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza ke Rumah Sakit Emirat di kota selatan Rafah, dalam sebuah operasi yang dilakukan kelompok Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PCRS) dan beberapa organisasi lainnya.

Seorang jurnalis CNN di titik persimpangan Rafah melaporkan bayi-bayi tersebut disambut tim medis profesional yang menunggu untuk membawa mereka ke pusat perawatan.

Dua dari bayi tersebut dirawat di unit ICU Emirat, dengan satu di antaranya berada dalam kondisi sehat. Bayi ketiga tidak dipindahkan ke Mesir karena orang tuanya saat ini berada di Gaza utara. Sedangkan 28 bayi lainnya akan dirawat di Rumah Sakit Al-Arish, di Sinai, dan Rumah Sakit Ibu Kota Baru di Kairo.

"Kami telah menunggu mereka selama beberapa hari terakhir. Kami telah melakukan semua persiapan untuk menerima bayi yang baru lahir dengan semua peralatan medis yang diperlukan untuk itu," kata dokter bernama Ahmad di rumah sakit Al-Arish, seperti dikutip dari CNN, Selasa, 21 November 2023.

Baca juga:  Proses Evakuasi 28 Bayi Prematur dari Gaza ke Mesir

Seorang ibu dari salah satu bayi prematur yang dipindahkan ke rumah sakit di Mesir mengatakan bahwa ini adalah "tempat terbaik di dunia" untuk putrinya.

"Pada tanggal 7 Oktober, saya seharusnya pergi menemui putri saya. Dia bergantung pada pernapasan buatan. Lalu mereka meminta kami keluar rumah, lalu mereka mengebom rumah kami. Jadi saya pergi ke RS Al Shifa. Tidak pernah terpikir oleh kami bahwa rumah sakit akan menjadi sasaran dan anak-anak tersebut harus mengalami apa yang mereka alami," kata Lubna El-Sheikh.

Mengutip keterangan dokter di rumah sakit Rafah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sebelumnya bahwa bayi-bayi tersebut sedang berjuang melawan infeksi serius, dengan 11 di antaranya berada dalam “kondisi kritis” karena kurangnya pasokan medis di Al-Shifa.

Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, telah menjadi titik nyala perang antara Israel dan Hamas di wilayah kantong yang terkepung itu.

Militer Israel menuduh Rumah Sakit Al-Shifa digunakan Hamas sebagai perisai untuk operasinya, dan memutuskan untuk menggerebek rumah sakit tersebut Rabu lalu. Hamas dan pejabat rumah sakit berulang kali membantah klaim Israel. (Aprina Damayanti)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)