Bank Sentral Tiongkok Pertahankan Suku Bunga Pinjaman

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Bank Sentral Tiongkok Pertahankan Suku Bunga Pinjaman

Arif Wicaksono • 16 October 2023 19:23

Shanghai: Bank Sentral Tiongkok (PBOC) meningkatkan dukungan likuiditas pada sistem perbankan. PBOC melakukan ini dengan memperpanjang kebijakan pinjaman untuk jangka menengah sekaligus mempertahankan suku bunga.

PBOC sedang menghadapi kesulitan antara menjaga likuiditas yang cukup untuk membantu perekonomian sekaligus menstabilkan mata uang yuan di tengah ekspektasi suku bunga Amerika Serikat (AS) yang bisa mendorong kenaikan dolar AS.

Jaga likuiditas sistem perbankan

PBOC mengatakan dalam sebuah pernyataan pihaknya melakukan operasi fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) senilai 789 miliar yuan (USD107,96 miliar) untuk menjaga likuiditas dalam sistem perbankan. Pemerintah mempertahankan suku bunga pinjaman polis satu tahun sebesar 2,50 persen. Adapun jatuh tempo pinjaman MLF senilai 500 miliar yuan.

"Operasi menunjukkan PBOC berharap dapat menyediakan likuiditas untuk mengurangi tekanan di pasar," kata Direktur Pasar Global di UOB China Stone Zhou, dilansir Channel News Asia, Senin, 16 Oktober 2023.

Bulan ini, banyak pemerintah daerah di Tiongkok, termasuk Liaoning dan Chongqing, bergegas menerbitkan obligasi refinancing khusus untuk melunasi kewajiban mereka seiring dengan upaya Beijing untuk mengurangi meningkatnya risiko utang yang masih menjadi kekhawatiran bagi investor.

Analis memperkirakan penerbitan obligasi tersebut akan mencapai setidaknya satu triliun yuan tahun ini. Selain itu, pengumpulan pajak oleh pemerintah pada bulan Oktober juga kemungkinan akan menyebabkan tekanan likuiditas.

PBOC telah memangkas suku bunga MLF, yang merupakan panduan untuk suku bunga pinjaman acuan Tiongkok sebanyak dua kali pada tahun ini untuk menurunkan biaya pinjaman dalam perekonomian yang menderita akibat melemahnya konsumsi dan krisis properti.

Kesenjangan imbal hasil

Namun pelonggaran moneter lebih lanjut dapat memperlebar kesenjangan imbal hasil (yield gap) Tiongkok dengan Amerika Serikat, memberikan tekanan baru pada yuan, yang telah melemah sekitar 5,5 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun ini.

Ahli Strategi Senior Tiongkok di ANZ Xing Zhaopeng mengatakan langkah PBOC tak dapat menghentikan penurunan lima basis poin pada suku bunga acuan pinjaman satu tahun. "Kami yakin PBOC akan mempertahankan kecepatan pelanggarannya pada satu langkah per bulan," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)