Banjir Rob Rendam Lagi Pantura Semarang-Demak

Pengendara melintas di jalur Pantura Semarang-Demak terpaksa menerjang banjir rob yang kembali merendam sejak Jumat (3/1) dini hari.

Banjir Rob Rendam Lagi Pantura Semarang-Demak

Akhmad Safuan • 3 January 2025 08:07

Pantura: Banjir rob kembali merendam jalur Pantura Semarang-Demak, Jawa Tengah, pada Jumat dini hari, 3 Januari 2025. Ketinggian air mencapai 50 centimeter.

Pantauan Media Indonesia, hingga jelang Rabu pagi, memasuki perbatasan Semarang-Demak tepatnya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, kendaraan baik dari arah barat maupun timur terpaksa berjalan merambat, karena jalan terendam banjir rob. Selain itu, banjir rob juga merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Demak, Semarang, dan Pekalongan. 

"Semalaman bergadang karena banjir rob telah kembali masuk rumah," ujar Maskan, 60, warga Tugu, Kecamatan Sayung, Demak, Jumat, 3 Januari 2025. 

Senada diungkap Alimin, 45, sopir angkutan barang ditemui di perbatasan Semarang-Demak. Dia menerangkan bahwa rob mulai merendam jalur Pantura sejak dini hari.

Baca: 

Banjir Rob Setinggi 70 Cm Melanda Kawasan Muara Angke


Menurut dia, kendaraan harus merambat untuk menerjang air. Bahkan, kata dia, kendaraan kecil yang melintas sempat mogok dan harus didorong. 

Banjir rob di di Kabupaten dan Kota Pekalongan juga merendam sejumlah kawasan terutama di pesisir seperti Wonokerto, Tirto maupun Pekalongan Utara. Aktivitas warga menjadi terganggu.

"Saya tadi baru pulang melaut, saat mau menambatkan kapal kesulitan karena banjir rob sudah diatas lutut," kata Triyono,36, seorang nelayan di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Pekalongan.

Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto mengatakan air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah mulai naik pukul 21.00 WIB dan mencapai puncaknya pukul 01.00 WIB dengan ketinggian capai 1,1 meter. Warga diminta untuk waspada, karena berdampak terganggunya aktivitas terutama di daerah pesisir.

"Air laut pasang di perairan utara Jawa Tengah diperkirakan masih Ajan berlangsung hingga beberapa hari kedepan, hal ini dapat mengganggu kegiatan warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam," ungkap Sediyanto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)