Dirjen Amerop Kemenlu RI Umar Hadi (tengah) dalam jumpa pers IEBF 2024. (Marcheilla Ariesta)
Marcheilla Ariesta • 27 September 2024 13:27
Jakarta: Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) kembali digelar tahun ini. Mengangkat tema 'Promoting Indonesia Europe Business Collaboration Towards a More Sustainable and Equitable Economic Development', akan digelar pada 7 Oktober mendatang di Jakarta.
Direktur Jenderal Eropa dan Amerika Serikat (Amerop) Kementerian Luar Negeri RI, Umar Hadi mengatakan, IEBF menjadi salah satu wadah untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan mitranya di Eropa.
"IEBF ini mengkoordinir pelaku usaha kita untuk bertemu dengan mitranya dari Eropa, memperdalam informasi, mencari mitranya dari Eropa," ucap Umar Hadi, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.
Berbagai sektor yang saat ini sedang diminati pengusaha kedua negara, antara lain teknologi, investasi, ekonomi biru, ekonomi hijau, pariwisata, industri kreatif dan lain sebagainya.
Umar mengatakan, kegiatan ini akan dilakukan selama dua hari pada 7 dan 8 Oktober di Shangri-La Hotel Jakarta dan dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury.
"Akan ada tiga kegiatan di sana, antara lain business pitching, business matching, dan mini showcase," ucap Umar.
IEBF, menurutnya, menjadi tempat untuk para pengusaha Indonesia dapat mempromosikan produknya yang menarik bagi perusahaan Eropa. Dan ini juga membuka peluang potensi kerja sama dengan negara Eropa non-Uni Eropa lainnya.
"Jumlah perusahaan dari Eropa yang sudah konfirmasi hadir memang masih sedikit, sekitar 71 perusahaan, dan dari Indonesia ada 353 perusahaan. Dan kita bisa lihat yang semangat untuk mencari mitra bisnis ini ada dari negara Polandia, Turki, Hungaria dan Bulgaria," jelas Umar.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani mengatakan, IEBF ini merupakan kesempatan bagus bagi pelaku usaha Indonesia untuk lebih mengenal lagi mitranya, bukan hanya dari negara besar di Eropa tapi negara kecil lainnya.
"Potensi terbuka lebar di sana, dan kita sebagai pelaku usaha melihat itu sebagai peluang besar," seru Shinta.
"Dari sisi pelaku usaha, masih banyak informasi yang belum mereka dapatkan, dan ini membuka kesempatan buat negara baru," ujarnya.
Ia melihat lewat IEBF ini, pengusaha Indonesia bisa melakukan hal yang lebih inklusif juga. Jadi tak hanya di kota-kota besar saja, namun pelaku usaha daerah juga memiliki kesempatan yang sama.
Ini merupakan forum IEBF yang kedua kalinya. IEBF pertama dilakukan pada Maret 2022 lalu secara daring.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para pelaku bisnis, pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait untuk mengoptimalkan potensi bisnis dan meningkatkan arus investasi dan ekspor lndonesia ke Eropa Barat, Tengah, dan Selatan.
Baca juga: Sasar Pasar Potensial di Asia Tengah dan Selatan, Kemenlu Gelar INASCA 2024