Ilustrasi minyak dunia. Foto: Unsplash.
Texas: Harga minyak dunia memanas pada pembukaan perdagangan hari ini. Harga minyak dunia bisa memanas dengan gejolak Timur Tengah.
Melansir Investing.com, Selasa, 16 April 2024, harga minyak dunia acuan Brent berjangka untuk kontrak Juni 2024 menguat 0,02 persen ke level USD90,41 per barel. Kemudian minyak dunia acuan WTI untuk kontrak Mei 2024 naik 0,26 persen menjadi USD85,89 per barel.
Harga minyak bisa melonjak hingga USD100 per barel setelah Iran melancarkan serangan udara terhadap Israel yang memicu kembali kekhawatiran akan perang regional. Iran adalah rumah bagi sumber daya minyak yang sangat besar dan merupakan produsen minyak terbesar ketiga di kartel OPEC.
Gangguan apa pun pada kapasitasnya untuk memasok pasar global dapat menyebabkan harga minyak lebih tinggi. Pelaku pasar juga akan memantau dengan cermat perkembangan atau penutupan Selat Hormuz, titik penghubung utama antara Iran dan Oman dan merupakan jalur aliran seperlima produksi minyak global setiap hari.
“Setiap serangan terhadap fasilitas produksi atau ekspor minyak di Iran akan mendorong harga minyak mentah Brent menjadi USD100, dan penutupan Selat Hormuz akan menyebabkan harga berada pada kisaran USD120 hingga USD130,” kata Presiden Lipow Oil Andy Lipow dkutip dari
CNBC International, Selasa, 16 April 2024.
Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung terhadap negara Yahudi tersebut.
Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari sebagian besar drone dan rudal Iran berhasil dicegat,. Dia mengatakan seorang anak perempuan berusia 10 tahun terluka parah akibat pecahan peluru namun tidak ada korban lainnya.
Serangan Iran merupakan balasan atas serangan Israel terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah awal bulan ini. Iran menuduh Israel mengebom sebagian kompleks kedutaannya pada tanggal 1 April, menewaskan tujuh personel militer Iran, termasuk tiga komandan senior.
Lemahnya investasi eksplorasi memperlemah minyak dunia
Manajer Portofolio di Perusahaan Investasi Minyak dan Gas Bison Interests Josh Young menjelaskan harga minyak diperburuk oleh kurangnya investasi dalam eksplorasi dan pengembangan minyak selama bertahun-tahun. Sehingga perkembangan geopolitik baru-baru ini menjadikan pasokan minyak mentah global lebih rentan.
"Saya pikir harga minyak akan mencapai titik tertinggi dalam siklus ini, karena kurangnya investasi dalam eksplorasi dan pengembangan selama satu dekade,” tambah Young.
Menurut perkiraan Morgan Stanley harga minyak menghadapi penurunan produksi alami yang cukup besar. Tingkat penurunan sumur minyak konvensional adalah sekitar 15 persen tanpa adanya belanja modal.