Jawa Barat dan Kabupaten Bogor Paling Banyak Alami Bencana Alam di 2023

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Jawa Barat dan Kabupaten Bogor Paling Banyak Alami Bencana Alam di 2023

Media Indonesia • 27 December 2023 22:40

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, kejadian bencana alam terus melanda wilayah Jawa Barat (Jabar). Hal ini menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi dengan tingkat kebencanaan paling tinggi di Indonesia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah bencana alam terbanyak selama 2023, kemudian disusul oleh Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Wilayah kabupaten Bogor yang terletak di Jawa Barat juga menempati wilayah paling sering dilanda bencana.

“Dari sisi lain, pada tingkat kabupaten dan kota, Kabupaten Bogor menjadi wilayah yang paling banyak terjadi bencana alam selama 2023 bahkan tren ini tidak berubah selama 7 tahun terakhir,” ujar dia di Jakarta, Rabu, 27 Desember 2023.

Lebih lanjut, Aam menjelaskan Aceh menjadi provinsi dengan tingkat kebencanaan tertinggi di Pulau Sumatra. Sementara pada kejadian bencana terbanyak di Pulau Kalimantan berada di Kalimantan Selatan. Selanjutnya pada Pulau Sulawesi berada di Sulawesi Selatan.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Jawa Barat masih akan dilanda cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, hujan lebat, banjir, banjir bandang dan longsor hingga sepekan kedepan (27 Desember 2023-3 Januari 2024).

Sebagaimana diketahui, angin kencang melanda Kecamatan Baleendah, Ciparay dan Arjasari Kota Bandung. Sedangkan banjir bandang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot dan Margaasih Kota Bandung.  

Banjir juga terjadi di Kota Cimahi akibat luapan sungai Ciputri. Sementara tanah longsor terjadi di Desa Salam Mulya Kecamatan Pondoksalam Kabupaten Purwakarta.

“Kejadian bencana tersebut turut dipicu oleh hujan intensitas lebat hingga ekstrem dalam satuan intensitas per jam, dimana curah hujan terukur hingga 28.8 mm/jam pada periode pukul 15.40-16.40 WIB di Stasiun Geofisika BMKG Bandung, curah hujan 70 mm/jam pada pukul 15.30-16.30 di daerah Cimahi, dan terukur 56.8 mm/jam pada pukul 14.00-15.00 di wilayah Purwakarta,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
 

Baca juga: 10 Kabupaten di Jateng Diimbau Waspadai Bencana Hidrometeorologi


Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem tersebut, lanjut Dwikorita, akibat dinamika atmosfer diantaranya melemahnya pusat tekanan rendah yang membentuk sirkulasi angin di sekitar Laut Cina Selatan.

Dwikorita menjelaskan, hal itu pun menyebabkan aliran massa udara basah dari utara masuk ke wilayah selatan ekuator dan membentuk pola pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa Barat sehingga memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang intens di sekitar Jawa Barat.  

Kondisi tersebut, tambah dia, diperkuat dengan adanya aktivitas gelombang Kelvin dan Rossby Wave yang aktif bersamaan di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat.

“BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia pada periode natal dan tahun baru tahun 2023/2024 ini sejak tanggal 18 Desember 2023 dan diperbaharui kembali pada tanggal 23 Desember 2023. Jawa Barat termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam kategori peringatan dini selama periode tersebut," imbuhnya. (Devi Harahap)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)