Ilustrasi hilirisasi. Foto: MI/Angga Yuniar.
Media Indonesia • 21 December 2023 15:03
Jakarta: Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono meminta hilirisasi mineral yang tengah dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dievaluasi.
Ia menuding investor asing banyak diuntungkan dari nilai tambah hilirisasi nikel dalam negeri. Diketahui, 90 persen pabrik hilirisasi nikel di Indonesia menjalin kerja sama dengan Tiongkok
"Nilai tambah dari hilirisasi harus dinikmati orang lokal. Jangan sekadar kita mengundang luar untuk masuk (berinvestasi) hilirisasi, tapi semua nilai tambahnya itu diambil dia (asing). Ini perlu dievaluasi, diperbaiki," ungkap Sutrisno di Kantor Apindo, Jakarta, Kamis, 21 Desember 2023.
Meski pemerintah menyatakan hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah berkali-kali lipat, Sutrisno menilai sampai saat ini kebijakan hilirisasi mineral belum mampu mendongkrak perekonomian daerah penghasil tambang. "Bahkan ada gap ekonomi dengan daerah," tukas dia.
Dalam catatan Kementerian Investasi, nilai ekspor Indonesia untuk produk nikel berkisar USD3,3 miliar di 2019. Diterapkannya kebijakan larangan ekspor bijih nikel pada awal 2020, nilai ekspor produk nikel yang sudah diolah melonjak tercatat menjadi USD30 miliar pada 2022.
"Tapi, nilai tambah berkali-kali lipat itu siapa yang menikmati? Itu pertanyaannya. Kalau nilainya berkali-kali lipat, tapi diambil semuanya ke sana (asing), buat apa?" tanya Sutrisno.
Baca juga: Jokowi: Hilirisasi Harus Tumbuhkan Industri Domestik