Dallas: Pemain kunci dalam pencalonan Presiden Joe Biden untuk terpilih kembali pada 2024, Brian Deese, mengatakan usulan pembelian US Steel oleh Nippon Steel mengkhawatirkan.
 

baca juga: Nippon Steel Gelontorkan USD1,4 Miliar untuk Akuisisi US Steel

Nippon mengatakan akan membeli US Steel yang berbasis di Pittsburgh senilai USD14,9 miliar secara tunai, mengalahkan pesaingnya seperti Cleveland-Cliffs, ArcelorMittal dan Nucor dalam lelang untuk perusahaan baja berusia 122 tahun itu.

Deese yang memimpin Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih selama dua tahun pertama masa kepresidenan Biden ikut membantu menetapkan prioritas ekonomi pemerintahan.

"Hal ini mengkhawatirkan dan pengumuman tersebut menimbulkan serangkaian masalah yang harus dan kemungkinan besar akan dicermati oleh pemerintah,” kata Deese, dilansir Channel News Asia, Kamis, 21 Desember 2023.

Beberapa senator AS dari Partai Demokrat dan Republik telah mengkritik kesepakatan tersebut minggu ini, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional. Mereka mengajukan pertanyaan tentang mengapa kedua perusahaan tidak berkonsultasi dengan serikat pekerja utama US Steel sebelum pengumuman tersebut.

Tinjauan kesepakatan

Gedung Putih bungkam mengenai kesepakatan tersebut, hanya mengatakan bahwa akan ada peninjauan peraturan, mengacu pada kemungkinan peninjauan oleh Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS) dan mungkin otoritas antimonopoli.

Senator Demokrat Sherrod Brown, yang mengetuai Komite Perbankan Senat, mendesak Biden melalui suratnya untuk menjajaki semua opsi untuk meneliti hubungan Nippon-AS.

Brown mengatakan presiden dari Partai Demokrat harus meminta evaluasi terhadap otoritas antimonopoli yang mungkin berlaku dan tinjauan CFIUS untuk menilai risiko keamanan nasional dan apakah kesepakatan itu demi kepentingan terbaik bagi pekerja, konsumen, dan keamanan nasional AS.

Senator desak blokir

Tiga senator AS dari Partai Republik mendesak Menteri Keuangan Janet Yellen untuk memblokir kesepakatan tersebut, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional. Yellen memimpin CFIUS, sebuah panel tertutup yang meneliti potensi risiko keamanan nasional.

Presiden Asosiasi Produsen Baja Philip Bell mengatakan Jepang adalah sekutu terpercaya AS dan kesepakatan tersebut tampaknya tidak mengkonsolidasikan kendali penambangan bijih besi atau produksi baja otomotif di bawah satu perusahaan.

US Steel sendiri bukan anggota kelompok perdagangan tersebut, tetapi anak perusahaannya, Big River Steel, adalah anggotanya. US Steel mengatakan dalam pengajuan sekuritas bahwa kesepakatan itu harus mendapat persetujuan CFIUS.

"Kemungkinan akan ada tinjauan (CFIUS), tapi mereka mungkin tidak akan memblokirnya," kata Pengajar Studi Internasional di Indiana University Sarah Bauerle Danzman.

Sarah mengatakan CFIUS hanya dapat memblokir kesepakatan tersebut jika ditemukan adanya ancaman keamanan nasional yang jelas. Dia mengatakan transaksi yang melibatkan investor Jepang sering terjadi, dengan sekitar 60 transaksi Jepang ditinjau antara 2020 dan 2022.