1.512 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan 3.590 TPS Pilkada Kota Bandung

Polrestabes Bandung, TNI, dan instansi terkait melakukan apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan Pilwalkot Bandung 2024.

1.512 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan 3.590 TPS Pilkada Kota Bandung

P Aditya Prakasa • 20 August 2024 13:33

Bandung: Polrestabes Bandung bersama TNI dan instansi terkait telah melaksanakan apel gelar pasukan dalam rangka Operasi Mantap Praja untuk pengamanan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024. Pengamanan akan dilakukan untuk setiap tahapan pemilu di wilayah Kota Bandung.

"Untuk jumlah personel sendiri kita ada 1.512 gabungan TNI Polri dan instansi terkait untuk melaksanakan pengamanan di 3.590 TPS nanti yang akan dilaksanakan pengamanan di wilayah Kota Bandung," ucap Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono di Lapangan Tegalega, Kota Bandung, 20 Agustus 2024.

Budi mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Forkompimda Kota Bandung terkait menjaga situasi kondusif selama pilwalkot berjalan. 

"Kita telah melaksanakan apel gelar pasukan berarti anggota sudah mulai persiapan pengamanan dan mulai persiapan pengamanan kampanye. Insyaallah kita sudah berkoordinasi dengan Forkompimda sudah siap melaksanakan pengamanan menghadapi kegiatan ini," terang Budi.
 

Baca juga: Pj Wali Kota Bandung Ajak Masyarakat Jaga Situasi Kondusif Pilkada Serentak

Dia menambahkan telah menentukan kategori TPS tidak rawan, rawan, dan sangat rawan di kawasan Kota Bandung. Anggota kepolisian bersama Linmas akan ditempatkan di TPS untuk menjaga keamanan.

"Setiap TPS kita amankan dengan pola TPS kurang rawan, rawan, dan sangat rawan. Jadi untuk TPS kurang rawan 2 personel polisi di 20 TPS dan 20 linmas dan itu bervariasi. Untuk rawan kami tempatkan 2 polisi, 2 TPS, 4 linmas. Dan untuk sangat rawan, 1 TPS itu 2 polisi dan 2 dari linmas," ujar Budi.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan optimistis Pilwalkot Bandung 2024 akan berjalan dengan lancar dan aman. Dia juga berharap masyarakat tidak terpancing dengan adanya berita hoaks yang dapat memicu konflik.

"Tentunya kita harus punya optimistis, dan juga saya minta dukungan dari media. Saya juga berharap tidak ada berita hoaks yang memancing dan membuat ketidaknyamanan," ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)