Hujan di Spanyol memicu terjadinya banjir dan menimbulkan kerusakan. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 15 November 2024 12:45
Oviedo: Hujan deras terus menyebabkan gangguan signifikan di Spanyol pada hari Kamis, saat negara tersebut mengalami sistem badai kuat kedua dalam dua minggu terakhir.
Pada hari Rabu, sistem badai menyebabkan banjir besar, terutama di sekitar Malaga. Di sana, rumah sakit tersebut kebanjiran dan harus menghentikan sebagian besar kegiatannya. Lebih dari 4.000 orang dievakuasi dari rumah mereka, dan polisi melakukan 30 misi penyelamatan.
Namun, meskipun ada kerusakan material dan gangguan, termasuk penerbangan yang dibatalkan, layanan bus, kereta api, dan kelas yang ditangguhkan, tidak ada korban jiwa.
"Setelah apa yang terjadi di Valencia, warga menyadari bahwa mereka perlu merespons peringatan dengan disiplin dan kerja sama," kata Wali Kota Malaga, Francisco de la Torre, kepada RTVE.
Pada 29 Oktober, banjir dahsyat terjadi di provinsi Valencia dan wilayah lainnya, menewaskan setidaknya 224 orang, menurut data terbaru.
Banjir tersebut kini dianggap sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah Spanyol baru-baru ini, dengan pemerintah pusat telah mengumumkan sekitar USD14 miliar untuk bantuan pembangunan kembali area tersebut.
Wilayah Valencia yang paling parah dilanda banjir pada bulan Oktober juga bersiap menghadapi hujan lebat pada Rabu malam. Namun, "titik nol" banjir berhasil menghindari hujan deras yang dapat menimbulkan malapetaka, terutama karena sistem pembuangan limbah tersumbat oleh lumpur dalam jumlah besar.
Namun, beberapa bagian Valencia mengalami banjir dan hujan lebat hingga 90 liter per meter persegi hanya dalam dua jam.
Pada hari Kamis, kelas-kelas tetap ditutup di beberapa wilayah Valencia serta di provinsi Granada, Huelva, Cadiz, dan Seville saat sistem badai bergeser ke arah Andalusia barat.
Pada Kamis pagi, peringatan merah dicabut untuk Valencia dan Malaga. Meskipun wilayah Mediterania sudah terbiasa dengan banjir dan badai yang dahsyat, para ahli mengatakan bahwa kejadian ini akan semakin sering terjadi—dan dahsyat—akibat perubahan iklim.
Saat berbicara di COP29 minggu ini, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyalahkan perubahan iklim atas kematian lebih dari 220 warga Spanyol dan mendesak tindakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Ayo kita jangan berlarut-larut. Kita tahu apa masalahnya dan apa yang perlu dilakukan. Kita telah melihat pemerintah ragu-ragu dan mundur hanya untuk membuat orang kaya semakin kaya. Formula ini membawa kita ke bencana," pungkas Sanchez. (Antariska)