Polisi ringkus pedemo pro-Palestina di Konvensi Nasional Partai Demokrat. Foto: Anadolu
Medcom • 23 August 2024 11:42
Washington: Polisi di Chicago, Amerika Serikat (AS) dilaporkan berusaha menciptakan suasana intimidasi terhadap jurnalis yang meliput aksi demonstrasi pro-Palestina selama Konvensi Nasional Demokrat di Chicago, Illinois.
Mostafa Bassim, jurnalis video dari Anadolu, mengatakan bahwa dirinya “berkali-kali” diancam akan dicabut akreditasi persnya oleh polisi pada Senin lalu dalam upaya membatasi pergerakan wartawan.
“Mereka mengatakan, Anda harus keluar dari sini, atau kami akan menyita kartu pers Anda,” ujarnya mengutip peringatan yang diterimanya.
Melansir dari Anadolu Agency, situasi semakin memburuk pada Selasa malam ketika Bassim dan sejumlah wartawan lainnya meliput aksi pro-Palestina di depan Konsulat Israel di West Loop Gate, Chicago. Bentrokan antara demonstran dan polisi terjadi, yang berujung pada penangkapan beberapa orang, termasuk setidaknya tiga jurnalis yang sedang mendokumentasikan kejadian tersebut, menurut Bassim.
“Pada satu titik, polisi mulai bersikap sangat agresif terhadap para jurnalis. Mereka ingin semua wartawan keluar dari sana. Pada awalnya, mereka meminta setiap jurnalis untuk pergi dan pergi ke trotoar dan mencoba untuk meredam orang-orang, tetapi kemudian mereka menjadi sangat agresif,” ungkap Bassim.
“Mereka mulai mendorong kami. Mereka melempari semua orang,” imbuhnya.
Rekaman video dari Bassim memperlihatkan kekacauan tersebut. Dalam rekaman itu, sekelompok polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru-hara terlihat menarik seorang demonstran.
Salah satu petugas kemudian mendekati Bassim dan mencoba menariknya. "Pers! Pers! Pers!" teriak Bassim. Namun petugas menjawab, “Minggir!”.
“Ke mana?” jawab Bassim, sambil melihat kerumunan orang yang membuatnya terjebak. Beberapa saat kemudian, seorang jurnalis foto lainnya terlihat dibawa pergi oleh petugas di tengah teriakan “Pers!”
“Setelah itu, selama sekitar lima menit, mereka terus mendorong orang-orang satu sama lain, sampai-sampai kami tidak bisa bernapas. Semua orang seperti saling menabrak satu sama lain,” kenangnya.
Tak lama setelah itu, seorang jurnalis foto lainnya terlihat ditangkap oleh polisi di tengah kerumunan. "Setelah itu, selama sekitar lima menit, polisi terus mendorong orang-orang hingga kami saling berdesakan sampai sulit bernapas," Ingatnya.
Seorang petugas polisi kemudian menginstruksikan rekan-rekannya untuk membuat jalan keluar bagi semua orang untuk melarikan diri.
Demonstrasi pro-Palestina berskala besar diperkirakan akan terus berlanjut pada hari Kamis, dan Bassim mengatakan akan tetap kembali untuk mendokumentasikan apa yang terjadi dan memenuhi tugas profesionalnya.
“Saya seharusnya menunjukkan apa yang terjadi kepada semua orang. Itulah yang harus saya lakukan,” katanya. (Shofiy Nabilah)