Kisah Inspiratif Bang RAN, Dari Panti Asuhan dan Jerat Utang Trading, Kini Bangun Komunitas Gratis untuk Puluhan Ribu Orang

Ranto Siagian bersama komunitas RAN TRADE

Kisah Inspiratif Bang RAN, Dari Panti Asuhan dan Jerat Utang Trading, Kini Bangun Komunitas Gratis untuk Puluhan Ribu Orang

17 October 2024 06:00

Jakarta: Di balik kesuksesan seorang pengusaha, sering kali tersimpan kisah perjuangan yang luar biasa. Hal ini terbukti dari perjalanan hidup Bang RAN, seorang entrepreneur muda yang kini dikenal sebagai trader sukses dan pendiri komunitas RAN TRADE.

Kisahnya, yang berawal dari keterpurukan ekonomi keluarga hingga harus tinggal di panti asuhan, menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan ketekunan mampu mengubah nasib.

Pria dengan nama asli Ranto Siagian ini lahir di Samarinda pada 25 Agustus 1998. Ia berasal dari keluarga sederhana yang sempat mengalami keterpurukan ekonomi. Kondisi tersebut memaksa orang tuanya membuat keputusan berat: menitipkan Bang RAN dan beberapa saudaranya ke panti asuhan agar pendidikan mereka tetap terjamin.

"Di panti asuhan saya belajar banyak hal. Karena sebelum masuk panti, saya tidak terlalu tahu banyak hal, minim skill," kenang Bang RAN.

Masa-masa di panti asuhan, dari kelas 1 hingga lulus SMK, justru menjadi titik balik yang membentuk karakternya. Di sanalah ia mengasah berbagai kemampuan, mulai dari bermain musik, public speaking saat berinteraksi dengan para donatur, hingga membangun kedisiplinan melalui jadwal kerja bakti dan kegiatan rutin yang terstruktur.

Namun, jalan hidupnya kembali diuji. Rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah harus pupus karena kendala finansial yang dialami oleh sponsor panti. Tanpa pilihan lain, Bang RAN memutuskan untuk keluar dari panti dan terjun langsung ke dunia kerja.

Jatuh Bangun Menemukan Jalan

Perjalanan kariernya dimulai dari bawah. Berbagai pekerjaan ia lakoni, mulai dari menjadi waiter dan pencuci piring di hotel, admin di perusahaan Astra, EDP di Indomaret, hingga banting setir menjadi pengemudi ojek online.

"Saya belajar banyak tentang kesabaran. Menghadapi berbagai macam karakter customer, direndahkan, bahkan orderan dibatalkan tanpa alasan yang jelas," tuturnya.

Momen saat menjadi ojek online inilah yang menjadi pemicu perubahan besar dalam pola pikirnya. Ketika mengantar pesanan makanan dengan nominal yang fantastis, ia selalu bertanya-tanya, "Kenapa mereka bisa dengan mudah membelanjakan uang sebanyak itu, sementara saya bekerja seharian penuh hanya untuk mendapatkan Rp100-150 ribu?"

Dorongan untuk mencari penghasilan yang lebih baik membawanya ke dunia bisnis online. Namun, usahanya sebagai reseller dan dropshipper tak membuahkan hasil.

Kehancuran dan Kebangkitan di Dunia Trading

Pencariannya akhirnya membawanya ke dunia trading. Namun, alih-alih menjadi jalan pintas menuju kesuksesan, trading justru membawanya ke titik terendah dalam hidup. "Apakah saya langsung berhasil? Oh, sangat tidak! Saya hancur sehancurnya. Utang di mana-mana, barang-barang bahkan tabungan habis terjual karena trading," ungkap Bang RAN dengan jujur.

Di tengah keterpurukan itu, dukungan dari sang kekasih yang kini telah menjadi istrinya menjadi sumber kekuatan. Sebuah kalimat darinya terus terngiang, "Kalau kamu habisnya cepat di industri ini, berarti kamu ada potensi dapat duit lebih banyak dan cepat juga di industri ini."

Berbekal semangat baru, Bang RAN mulai mempelajari kembali setiap kesalahannya. Prosesnya tidak instan. Butuh waktu bertahun-tahun, jatuh bangun dan kerugian finansial yang tidak sedikit hingga ia berhasil menemukan metode tradingnya sendiri.

Sejak tahun 2018, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Utang perlahan terlunasi dan trading menjadi sumber penghasilan utamanya (trading for living). Dari keuntungan trading, ia mampu membiayai pernikahannya, membeli rumah, mobil dan bahkan mengembangkannya ke beberapa unit bisnis lain seperti bengkel, laundry dan usaha minuman.

Berbagi Ilmu Melalui Komunitas RAN TRADE

Kisah suksesnya menyebar dari mulut ke mulut, dan banyak orang memintanya untuk berbagi ilmu. Awalnya ia ragu, mengingat betapa sulit perjuangannya untuk mendapatkan ilmunya tersebut. "Tapi saya pikir lagi, itu tidak baik. Ilmu itu harus dibagikan," ujarnya.

Akhirnya, Bang RAN memutuskan untuk mendirikan komunitas RAN TRADE sebagai wadah edukasi gratis. Di komunitas ini, ia mengajarkan metodenya secara cuma-cuma, dengan harapan agar orang lain tidak mengalami kehancuran yang pernah ia rasakan.

Hingga hari ini, komunitas RAN TRADE telah memiliki puluhan ribu anggota dan terus berkembang. Misinya sederhana: mencetak trader yang mandiri dan membantu lebih banyak orang untuk mencapai kebebasan finansial.

"Visi saya adalah menjadi bermanfaat bagi orang-orang sekitar dengan ilmu yang saya miliki. Saya ingin semakin banyak yang terbantu dari komunitas yang sudah saya bentuk," jelasnya.

Dengan slogan hidup "Tetap Rendah hati, biar Tuhan yang meninggikan" Bang RAN terus melangkah. Kisahnya adalah cerminan bahwa masa lalu yang sulit bukanlah penghalang untuk meraih masa depan yang cerah, selama ada kemauan untuk terus belajar, bangkit dari kegagalan dan tidak lupa untuk berbagi dengan sesama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id