Jepang. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 2 November 2023 12:33
Tokyo: Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Jepang akan menghabiskan lebih dari 17 triliun yen (USD113 miliar) dalam paket kebijakan untuk meredam pukulan ekonomi akibat kenaikan inflasi, yang akan mencakup pemotongan pajak.
"Untuk mendanai sebagian pengeluaran, pemerintah akan menyusun anggaran tambahan untuk tahun fiskal saat ini sebesar 13,1 triliun yen," kata Kishida, dilansir Channel News Asia, Kamis, 2 November 2023.
Pemerintah sedang mempertimbangkan pengeluaran lebih dari 17 triliun yen untuk paket tersebut, yang akan mencakup pemotongan sementara pajak pendapatan dan perumahan serta subsidi untuk membatasi tagihan bensin dan utilitas.
Inflasi, yang dipicu oleh kenaikan biaya bahan baku, tetap berada di atas target bank sentral sebesar dua persen selama lebih dari setahun membebani konsumsi dan mengaburkan prospek perekonomian sehingga menyebabkan tertundanya pemulihan dari pandemi.