NEWSTICKER

Masih Strong, 290 Saham Bikin IHSG Naik 0,41%

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Masih Strong, 290 Saham Bikin IHSG Naik 0,41%

Husen Miftahudin • 25 October 2023 16:45

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini berada di jalur hijau.

Berdasarkan pemantauan, IHSG di sepanjang perdagangan hari ini bergerak dalam tren kenaikan. Meskipun pada perdagangan sesi kedua, kenaikan IHSG melandai.

Mengutip laman RTI, Rabu, 25 Oktober 2023, IHSG ditutup di posisi 6.834 atau naik 27,62 poin, setara 0,41 persen.

Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.806. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 6.878 dan level terendahnya di 6.821.

Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 18,38 miliar lembar saham senilai Rp9,42 triliun. Sebanyak 290 saham menguat, 260 saham melemah, dan 207 saham stagnan.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat 0,27%
 

Sentimen insentif PPN pembelian rumah


Kenaikan IHSG didorong sentimen rencana pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah di bawah Rp2 miliar hingga Juni 2024. Insentif tersebut masih akan berlanjut setelah Juni 2024 dengan potongan PPN 50 persen.

Di sisi lain, Bank Indonesia melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) periode September 2023 tumbuh enam persen yoy menjadi Rp8.440 triliun, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 5,9 persen yoy.

Akselerasi M2 didorong oleh penyaluran kredit, di mana pada September 2023 tumbuh 8,7 persen yoy dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen yoy.  Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) terpantau tumbuh 6,4 persen yoy menjadi Rp7.900,7 triliun.

Dari mancanegara, rilis awal, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Kawasan Eropa pada Oktober 2023 terkoreksi lebih dalam di level minus 17,9 dari bulan sebelumnya sebesar minus 17,8 dan menjadi perolehan terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Pelaku pasar mengkhawatirkan konflik geopolitik di wilayah Timur Tengah yang berpotensi meningkatkan inflasi, seiring dengan kembali menguatnya harga energi.

Dari Asia, data awal indeks PMI manufaktur Jepang versi Jibun Bank pada Oktober 2023 tetap dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 48,5. Perolehan tersebut mencerminkan turunnya pesanan baru yang membuat terkoreksinya output produksi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)