Ilustrasi bendera Jepang. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 21 December 2025 15:32
Tokyo: Jepang bersama lima negara Asia Tengah pada Sabtu kemarin mengumumkan inisiatif kerja sama baru, termasuk penguatan rantai pasokan mineral kritis, usai menggelar pertemuan puncak perdana Dialog Asia Tengah Plus Jepang di Tokyo.
Dilansir dari Antara, Minggu, 21 Desember 2025, pertemuan tersebut mempertemukan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kyrgyzstan Sadyr Zhaparov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov, serta Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev.
Menurut pernyataan Kantor Perdana Menteri Jepang, inisiatif baru tersebut mencakup tiga bidang kerja sama prioritas, yakni Penghijauan dan Ketahanan, Konektivitas, serta Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bidang Penghijauan dan Ketahanan meliputi kerja sama transisi energi, pengurangan risiko bencana, mitigasi perubahan iklim, serta penguatan rantai pasokan mineral penting. Sementara itu, kerja sama konektivitas mencakup pengembangan lebih lanjut Rute Transportasi Internasional Trans-Kaspia, serta peluncuran Kemitraan Kerja Sama AI Jepang–Asia Tengah.
Kedua pihak juga sepakat memperluas kerja sama di sektor kesehatan dan medis, serta menetapkan target nilai proyek bisnis bersama sebesar 3 triliun yen atau sekitar Rp317,5 triliun dalam lima tahun ke depan.
“Peran Asia Tengah di panggung internasional telah meningkat seiring perubahan situasi global di dalam dan sekitar kawasan tersebut selama dua dekade terakhir,” kata Perdana Menteri Takaichi dalam pertemuan itu.
Ia menekankan pentingnya Asia Tengah sebagai kawasan strategis di persimpangan Eropa dan Asia, perannya dalam keamanan ekonomi global melalui sumber daya energi dan mineral, serta potensinya sebagai kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan populasi yang terus meningkat.
Dalam pertemuan tersebut, lebih dari 150 dokumen kerja sama yang melibatkan sektor publik dan swasta juga ditandatangani dan dipresentasikan. Selain sesi pleno, Takaichi turut menggelar pertemuan empat mata dengan masing-masing pemimpin Asia Tengah.
Baca juga: AS Sebut Jepang Pemimpin Global Pencegahan Proliferasi Nuklir