Berapa Harga Token Listrik Desember 2025? Berikut Rinciannya

Ilustrasi listrik. Foto: Shutterstock

Berapa Harga Token Listrik Desember 2025? Berikut Rinciannya

Eko Nordiansyah • 23 December 2025 13:31

Jakarta: Listrik prabayar atau token semakin diminati masyarakat karena pengguna mendapat kendali langsung atas konsumsi dan biaya listrik. Melalui sistem ini pelanggan dapat menyesuaikan pembelian token sesuai kebutuhan dan kemampuan tiap bulan.

Mengenal listrik prabayar

Melansir dari Wilson Cables, listrik prabayar merupakan sistem pembayaran listrik yang mengharuskan pelanggan membeli token terlebih dahulu sebelum menggunakan listrik. Token tersebut nantinya dikonversi menjadi daya listrik setelah dimasukkan ke meteran.

Sistem ini banyak digunakan karena memudahkan pengguna mengatur konsumsi listrik sekaligus memantau biaya secara transparan. Dengan demikian, pelanggan dapat menyesuaikan pembelian token berdasarkan kebutuhan serta tarif listrik yang berlaku pada golongannya.

Tarif token listrik

Tarif token yang ditetapkan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terbagi ke dalam enam pilihan, mulai dari Rp20 ribu hingga Rp1 juta. Tarif token yang dibeli pelanggan akan dikenakan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) sebesar tiga persen, sehingga jumlah listrik yang tercatat di meteran tidak sepenuhnya sama dengan nominal token yang dibeli.

Berikut merupakan tarif token setelah dikenakan PPJ:

  • Token Rp20 ribu: Pulsa sekitar Rp17 ribu (13,2 kWh).
  • Token Rp50 ribu: Pulsa sekitar Rp47 ribu (33,1 kWh).
  • Token Rp100 ribu: Pulsa sekitar Rp97 ribu (66,2 kWh).
  • Token Rp250 ribu: Pulsa sekitar Rp244 ribu (132,3 kWh).
  • Token Rp500 ribu: Pulsa sekitar Rp494 ribu (328,9 kWh).
  • Token Rp1 juta: Pulsa sekitar Rp994 ribu (659,7 kWh).
 

(Ilustrasi. Foto: Dok istimewa)

Keunggulan listrik prabayar

Berikut merupakan keuntungan yang diperoleh dari sistem pembayaran listrik prabayar, dilansir dari Bank Mas:

  1. Pemakaian listrik lebih terkendali: Sisa kWh bisa dipantau langsung, sehingga penggunaan dan anggaran listrik lebih terencana.
  2. Tanpa denda keterlambatan: Tidak ada biaya denda atau tagihan bulanan karena sistemnya prabayar. Jika token habis, listrik akan terhenti sementara dan bisa langsung aktif kembali setelah isi ulang.
  3. Privasi lebih terjaga: Pencatatan pemakaian dilakukan otomatis oleh meteran, sehingga tidak diperlukan kunjungan petugas ke rumah.
  4. Lebih aman dari risiko korsleting: Listrik prabayar dilengkapi indikator gangguan dan sistem pengaman, sehingga membantu meminimalkan risiko korsleting atau penyalahgunaan.
  5. Isi ulang token mudah dan praktis: Pembelian token bisa dilakukan kapan saja melalui berbagai kanal, seperti aplikasi e-commerce dan layanan mobile banking.

Cara membeli token listrik

Token listrik dapat dibeli dengan berbagai cara, berikut merupakan cara pengisian token yang dapat dipilih oleh pelanggan, dilansir dari Cermati:

1. Melalui Aplikasi Shopee

  • Unduh dan buka aplikasi Shopee di ponsel Anda.
  • Pilih menu “Pulsa, Tagihan & Tiket”, lalu klik “Listrik PLN” dan pilih “Token Listrik”.
  • Masukkan nomor meter atau ID pelanggan.
  • Tentukan nominal token dan metode pembayaran.
  • Selesaikan pembayaran, kemudian kode token akan ditampilkan dan siap dimasukkan ke meteran.

2. Melalui Aplikasi DANA

  • Instal dan buka aplikasi DANA.
  • Pada halaman utama pilih “Lihat Semua”, lalu klik menu “Listrik” dan pilih layanan Prabayar.
  • Masukkan nomor meter atau ID pelanggan (11–12 digit).
  • Pilih nominal token dan lanjutkan pembayaran.
  • Setelah transaksi berhasil, kode token 20 digit akan muncul.

3. Melalui Minimarket

  • Datang ke minimarket terdekat.
  • Sampaikan kepada kasir Anda ingin membeli token listrik.
  • Berikan nomor meter atau ID pelanggan.
  • Pilih nominal token dan lakukan pembayaran.
  • Struk pembelian yang berisi kode token 20 digit akan diterima setelah transaksi selesai.

Dengan beragam metode pembelian yang tersedia, pengisian token listrik kini semakin mudah dan fleksibel. Pemahaman cara membeli dan menggunakan token listrik membantu pengguna mengelola konsumsi serta pengeluaran listrik secara lebih efisien. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Eko Nordiansyah)