Penyelidikan Dilakukan Usai Kebakaran di Klub Malam India Tewaskan 25 Orang

Perdana Menteri India Narendra Modi berduka atas kebakaran yang menewaskan 25 orang di klub malam Goa. Foto: EFE-EPA

Penyelidikan Dilakukan Usai Kebakaran di Klub Malam India Tewaskan 25 Orang

Fajar Nugraha • 8 December 2025 09:10

Goa: Kebakaran dahsyat di sebuah klub malam yang ramai di Goa utara, India, menewaskan 25 orang dan melukai enam lainnya tak lama setelah tengah malam pada Minggu 7 Desember 2025. Insiden mengubah pesta akhir pekan menjadi tragedi yang mengguncang India dan pusat wisata pesisirnya.

Kebakaran menghanguskan klub "Birch by Romeo Lane" yang ramai di Arpora, 25 kilometer dari Panaji, ketika sekitar 100 tamu sedang berdansa.

Kepala Menteri Goa, Pramod Sawant mengonfirmasi jumlah korban jiwa, mengatakan bahwa negara bagian tersebut sedang "sangat berduka" dan bahwa penyelidikan terperinci telah diperintahkan. Perdana Menteri Narendra Modi menyebut hilangnya nyawa tersebut "sangat menyedihkan".

Para pejabat mengatakan korban tewas termasuk empat turis dan 14 staf. Identitas tujuh korban lainnya belum dikonfirmasi. Beberapa kerabat yang berduka menunggu di luar kamar mayat di Goa Medical College, menuntut jawaban dan pengaturan untuk membawa jenazah pulang.

Klub malam tersebut, yang terletak di dekat daerah aliran Sungai Arpora, memiliki pintu masuk dan keluar yang sempit. Pemadam kebakaran tidak dapat menjangkau gedung secara langsung karena jalur yang sempit dan harus memarkir truk tangki air hampir 400 meter jauhnya. Seorang petugas pemadam kebakaran senior menggambarkan upaya penyelamatan tersebut sebagai "tugas yang menantang".

Kepala Pemadam Kebakaran Goa, Nitin V Raiker mengatakan, sebagian besar korban meninggal karena sesak napas setelah asap menyebar dengan cepat. Menurut penyelidikan awal, kebakaran bermula di lantai satu, tempat dekorasi daun palem dan material kayu terbakar, kemungkinan besar saat pertunjukan api. Saat api menyebar, beberapa orang bergegas turun ke dapur di lantai dasar dan terjebak.

Seorang turis asal Hyderabad, Fatima Shaikh, yang berada di dalam klub, mengatakan api tiba-tiba berkobar ketika pesta sedang berlangsung. "Terdengar teriakan dan kekacauan. Kami berlari keluar. Dalam beberapa menit seluruh tempat terbakar," katanya kepada wartawan.

Klub tersebut beroperasi tanpa izin, menurut perwakilan pemerintah setempat. Kepala Desa Arpora-Nagoa, Roshan Redkar mengatakan, panchayat (badan lokal) telah mengeluarkan surat perintah pembongkaran, yang kemudian ditunda oleh Direktorat Panchayat.

"Mereka tidak memiliki izin untuk membangun klub tersebut," ujar Redkar, seperti dikutip dari Eastern Eye, Senin 8 Desember 2025.

Sawant mengatakan, tindakan tegas akan diambil terhadap pemilik dan pejabat yang mengizinkan operasional meskipun ada pelanggaran keselamatan.

"Kami tidak akan membiarkan siapa pun yang bertanggung jawab," ucap Kepala Menteri Goa, Pramod Sawant.

Sawant pun mengatakan seorang hakim akan memimpin penyelidikan. Polisi awalnya menduga ledakan tabung silinder, tetapi saksi mata membantahnya, mengatakan api bermula di lantai atas tempat orang-orang sedang berdansa. Pemeriksaan postmortem dan identifikasi jenazah diperkirakan akan memakan waktu hingga satu hari.

Kematian tersebut memicu kritik atas kelalaian penegakan aturan di Goa, terutama selama musim turis. Presiden Partai Aam Aadmi Goa, Amit Palekar, mengatakan pemerintah negara bagian telah "kehilangan hak moral untuk tetap berkuasa", menuduh kelalaian berulang meskipun telah ada peringatan di majelis.

Kebakaran yang disebabkan oleh praktik pembangunan yang buruk dan bangunan yang terlalu padat merupakan hal yang umum di India. Awal tahun ini, 17 orang tewas di Hyderabad dan 15 orang di Kolkata dalam insiden terpisah. Tahun lalu, 24 nyawa melayang dalam kebakaran di sebuah arena bermain di Gujarat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)