Perlengakapan di dalam tas siaga bencana yang harus dimiliki setiap rumah dan disimpan pada lokasi mudah dijangkau sehingga mudah diambil ketika terjadi status bencana. ANTARA/HO-BPBD Kota Tangerang.
Silvana Febiari • 6 December 2025 11:29
Tangerang: Masyarakat Kota Tangerang, Banten, diimbau menyiapkan tas siaga bencana di rumah. Tas tersebut sebaiknya disimpan di tempat yang mudah dijangkau agar bisa segera dibawa saat evakuasi dan menjadi cadangan kebutuhan darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar menekankan pentingnya memiliki tas siaga bencana di rumah karena melihat fenomena bencana yang saat ini terjadi mulai dari hujan ekstrem, angin kencang, longsor, dan banjir. Tas darurat juga berfungsi untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap berbagai potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja, termasuk di malam hari.
"Tas siaga bencana ini berfungsi sebagai perlengkapan darurat yang dapat langsung dibawa ketika terjadi keadaan mendesak. Oleh karena itu, harus disimpan pada lokasi yang mudah dijangkau," kata Mahdiar, dikutip dari Antara, Sabtu, 6 Desember 2025.
Baca Juga :
Beberapa barang penting yang perlu disiapkan dalam tas siaga bencana antara lain obat-obatan atau P3K, masker untuk menyaring udara tercemar, peluit untuk meminta pertolongan, uang tunai, dan handphone. Barang-barang ini berguna untuk memberi informasi, mencari bantuan, dan menunjang kebutuhan darurat saat terjadi bencana.
Tas siaga bencana juga sebaiknya berisi makanan siap santap dan air minum minimal untuk tiga hari, senter atau alat penerangan beserta baterai, serta pakaian. Selain itu, siapkan radio portable untuk memperoleh informasi dan simpan surat atau dokumen penting dalam wadah tahan air.
Selain itu, barang tambahan yang bisa dimasukkan ke dalam tas siaga bencana antara lain pisau multifungsi, tali, kompas, dan alat pemotong kaca. Barang-barang ini dapat dimasukkan jika memungkinkan untuk menunjang kebutuhan darurat saat bencana.
"Kita tidak pernah mengetahui kapan bencana akan datang, tetapi kewaspadaan perlu dilakukan. Apalagi, periode tiga bulan ke depan ada imbauan BMKG mengenai potensi cuaca ekstrem," ujar Mahdiar.

Ilustrasi banjir. (MTVN/Yurike)
Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan saat ini kesiapsigaan berbagai potensi bencana terus dilakukan. Mulai dari penanganan darurat hingga pengawasan daerah rawan banjir, khususnya di kawasan aliran sungai.
“Kita terus melakukan tanggap darurat dan mitigasi bencana. Saya mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya yang berada di daerah rawan banjir, untuk peduli bersama,” kata Sachrudin.
Wali kota juga menekankan pentingnya peran masyarakat, relawan, dan teknologi dalam memperkuat kesiapsiagaan bersama. Pemkot Tangerang telah menyiapkan sistem peringatan dini berbasis aplikasi agar warga dapat menerima informasi secara cepat dan tepat.
“Kita sudah punya aplikasi Si Pantau yang memberikan informasi dan sirine peringatan dini melalui handphone jika banjir berpotensi terjadi,” ujarnya.