Sosialisasi Program MBG di Tabanan. Istimewa
Al Abrar • 27 November 2025 14:38
Tabanan: Pemerintah terus mengintensifkan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya anak usia sekolah serta kelompok rentan. Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya memperkuat edukasi publik mengenai pentingnya pola makan sehat sejak dini.
Sosialisasi terbaru program MBG digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria, Desa Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Minggu, 23 November 2025. Acara tersebut diselenggarakan oleh DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) dan dibuka oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris; Anggota DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni; serta Perwakilan Promosi dan Edukasi Gizi BGN, Rieska Fajarmawati.
Dalam sambutan virtualnya, Charles Honoris menegaskan BGN tidak hanya berperan sebagai regulator, tetapi juga harus menjadi motor edukasi gizi nasional. Ia menyoroti tingginya kasus penyakit tidak menular seperti stroke, gagal ginjal, dan kanker yang berkaitan erat dengan konsumsi gula, garam, dan lemak yang berlebihan.
“Pendidikan gizi harus dimulai dari keluarga. Langkah kecil hari ini akan menentukan masa depan bangsa. Kita ingin anak-anak Indonesia tumbuh kuat, sehat, dan siap membawa Indonesia menjadi kekuatan besar di dunia,” kata Charles.
Sementara itu, Anggota DPRD Tabanan, Ni Made Rahayuni, menekankan pentingnya program ini sebagai bagian dari percepatan penurunan stunting. Menurutnya, masalah gizi kronis tersebut dapat muncul sejak masa kehamilan hingga usia tumbuh kembang apabila nutrisi tidak terpenuhi.
“Stunting masih kita temui di sekitar kita. Karena itu, memastikan kecukupan gizi sejak dini adalah langkah penting yang harus dilakukan secara bersama-sama,” ujarnya.
Dari sisi teknis pelaksanaan, Perwakilan BGN, Rieska Fajarmawati, menjelaskan bahwa MBG merupakan bagian dari agenda strategis menuju Indonesia Emas 2045. Sasaran program mencakup anak PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, dengan manfaat yang tidak hanya berfokus pada kecukupan gizi tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal.
“Sebagian besar bahan pangan untuk dapur SPPG akan dipasok dari petani, nelayan, dan peternak lokal. Ini membuka peluang kerja baru dan menghidupkan ekonomi desa melalui BUMDes dan koperasi,” jelasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi di Tabanan ini, pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan gizi yang lebih merata, meningkatkan literasi gizi masyarakat, serta memperkuat kemandirian ekonomi desa. Program MBG diharapkan menjadi fondasi dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.