Timnas Indonesia. Foto: Antara
Andhika Prasetyo • 13 December 2025 17:26
Jakarta: Pengamat sepak bola senior Tommy Welly atau Bung Towel menganalisis kegagalan Timnas U-22 Indonesia melaju dari fase grup SEA Games 2025. Menurut Bung Towel, permainan timnas belum optimal.
"Awalnya banyak yang memprediksi ini tim kuat, apalagi sempat mengalahkan Mali dan diperkuat empat pemain keturunan. Tapi hasil akhirnya justru paradoks, ini gagal,” ujar Bung Towel dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 13 Desember 2025.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, dinilai mesti bertanggung jawab. Sebab, Zainudin Amali berperan sebagai penanggung jawab sekaligus pimpinan proyek Timnas Indonesia, sehingga tidak bisa melepaskan diri dari hasil buruk yang diraih Garuda Muda.
“Sebagai PIC tim nasional di ajang ini adalah Amali, maka tanggung jawab ada di sana,” kata Towel.
Ia menilai kegagalan ini bukan hanya soal tersingkir di fase grup, tetapi juga berkaitan dengan kualitas permainan tim yang jauh dari ekspektasi.
Empat pemain keturunan yang dimaksud adalah Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, Dion Markx, dan Jens Raven. Namun, menurut Bung Towel, kehadiran mereka tidak berdampak signifikan terhadap performa tim secara kolektif.
Ia menilai kegagalan Timnas U-22 berakar pada dua persoalan utama, yakni kualitas kepelatihan dan mekanisme penunjukan tim pelatih yang dinilainya tidak berbasis kompetensi. Bung Towel juga menyoroti lamanya pemusatan latihan yang dijalani tim, tetapi tidak tercermin dalam peningkatan performa di lapangan.
Dari sisi taktik, ia mengkritik pendekatan permainan yang dianggap monoton dan minim variasi. Bung Towel menyinggung ketergantungan berlebihan pada lemparan ke dalam sebagai senjata utama serta mempertanyakan kejelasan peran sejumlah pemain dalam skema permainan, termasuk posisi Robi Darwis.
“Ada kebingungan dalam arah permainan. Ini terlihat dari keputusan-keputusan di lapangan,” katanya.
Lebih lanjut, Bung Towel menilai penunjukan Indra Sjafri sebagai pelatih tidak sepenuhnya melalui proses seleksi yang adil dan terbuka. Ia menyebut adanya faktor kedekatan dan favoritisme dalam struktur internal PSSI.
Timnas Indonesia. Foto: Antara
Timnas Indonesia U-22 harus tersingkir di fase grup SEA Games 2025 meski menutup laga terakhir Grup C dengan kemenangan 3-1 atas Myanmar. Indonesia finis di posisi kedua grup dengan tiga poin, namun gagal lolos ke semifinal karena kalah produktivitas gol dari Malaysia yang menjadi runner-up terbaik Grup B.
Malaysia mencatat selisih gol 4-3, sementara Indonesia hanya 3-2. Hasil tersebut membuat Garuda Muda gagal mempertahankan medali emas yang diraih pada SEA Games 2023 di Kamboja.