Ilustrasi kereta cepat. Foto: Dokumen KAI
Media Indonesia • 27 July 2023 09:57
Jakarta: Pemerintah diminta untuk memiliki perencanaan yang matang sebelum mengumumkan sebuah proyek besar kepada publik.
Pasalnya, itu akan memengaruhi tingkat kepercayaan investor atas program atau proyek yang dijalankan pemerintah ke depan.
"Bagi investor itu soal kepastian. Kalau tidak pasti, sebaiknya sesuatu yang sangat besar itu direncanakan dengan matang. Sehingga statement yang keluar dan menjadi kebijakan itu bisa dijalankan dan ada kepastian," ujar Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad dilansir Media Indonesia, Kamis, 27 Juli 2023.
Pernyataan tersebut berkaitan dengan pemerintah yang bakal membatalkan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Menurut Tauhid, proyek tersebut berpotensi memiliki nilai besar. Kepastian dari penggarapan proyek itu diyakini dinanti oleh publik maupun investor.
Rencana pembatalan menunjukkan pemerintah menentukan proyek berdasarkan keinginan semata.
Keinginan itu kemudian dinarasikan ke publik sebagai sesuatu yang menjanjikan, namun nyatanya hanya pepesan kosong belaka.
"Sebelum disampaikan, pemerintah lakukan dulu FS (feasibility study) yang matang, baru bilang. Ini belum ada pra-FS atau FS, tapi sudah statement. Itu akan sulit. Karena memang banyak di proyek pemerintah itu, diawali dengan keinginan dulu dan FS nya menyusul. Itu akan sulit nanti saat pelaksanaan," jelas Tauhid.
Pemerintah juga, menurutnya dapat melakukan analisis perbandingan ke negara-negara yang telah menyelesaikan dan memanfaatkan proyek tersebut.
Dalam hal kereta cepat, misalnya, pemerintah dapat merujuk dari Jepang maupun Tiongkok untuk mematangkan perencanaan.
"Lihat dari sana, kalau memang prasyarat tidak memenuhi ya tidak perlu dilanjutkan dan tidak perlu digembar-gemborkan ke publik," tutur Tauhid.
(M Ilham Ramadhan)