DLH Sleman Siapkan Skema Jika TPA Piyungan Tetap Ditutup

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

DLH Sleman Siapkan Skema Jika TPA Piyungan Tetap Ditutup

Ahmad Mustaqim • 25 August 2023 08:33

Sleman: Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berencana membongkar sampah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara yang yang dibuat di Desa Tamanmartani, Kecamatan Kalasan. Sampah di lokasi itu akan dipindah ke TPA Regional Piyungan di Kabupaten Bantul setelah 5 September 2023. 

Namun rencana tersebut batal lantaran Pemerintah DIY tak membolehkan wilayah lain membuang sampah ke TPA Piyungan. Hal ini karena keterbatasan kapasitas di zona transisi maupun TPA Piyungan yang secara umum sudah kelebihan kapasitas. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman, Epiphana Kristiyani, mengatakan akan memikirkan cara untuk tidak membuang sampah ke TPA Piyungan. Pihaknya akan mencoba mencari solusi atas persoalan sampah yang masih terjadi. 

"Kami akan ikuti ketentuan tersebut," kata Epiphana saat dihubungi, Jumat, 25 Agustus 2023. 

Luasan lahan TPS sementara itu hanya 3.000 meter persegi dengan kedalaman galian 2,5 meter dan luasan 30x50 meter. TPS sementara tersebut hanya mampu menampung beberapa ratus ton. 

Epiphana mengatakan lokasi tersebut akan penuh pada 5 September. Padahal, kata dia, lokasi tersebut hanya difungsikan untuk menitipkan sampah. Dengan tidak dibolehkannya mengirim sampah ke TPA Piyungan, lokasi tersebut masih akan tetap digunakan. 

"Selanjutnya kami akan mengolahnya dan teknologi apa yang akan dipakai kami sedang upayakan," jelas Epiphana.

Saat ini proses pembangunan TPST Tamanmartani masih berlangsung. Lokasi TPST ini hanya beberapa ratus meter jaraknya dari TPS sementara itu. Epiphana TPST akan dilengkapi peralatan penopang pengolahan sampah. Nantinya, kata dia, sampah di TPST Tamanmartani diolah dengan peralatan, di antaranya untuk memilah, mengepres dan pirolisis (alat pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar). 

"Anggaran total yang kami gunakan Rp7 miliar dari Danais (dana keistimewaan) dan Rp15 miliar dari kami (APBD)," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)