Harga Minyak Dunia Turun Imbas Larangan Ekspor Bahan Bakar Rusia

Ilustrasi. Foto: Freepik

Harga Minyak Dunia Turun Imbas Larangan Ekspor Bahan Bakar Rusia

Annisa ayu artanti • 22 September 2023 07:33

New York: Harga minyak dunia turun pada Kamis, karena larangan ekspor bahan bakar Rusia. Selain itu, penurunan juga dipicu oleh sikap hawkish Federal Reserve yang telah mendorong dolar AS menguat.

Melansir Investing.com, Jumat, 22 September 2023, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di New York, untuk pengiriman November, ditutup ke USD89,63 per barel, turun tiga sen atau 0,03 persen

Menurut Kepala Strategi Teknikal SKCharting.com, Sunil Kumar Dixit, harga minyak WTI harus kembali di level USD90 untuk menghindari penurunan ke level pertengahan USD80.

"Grafik WTI menunjukkan, kecuali jika level USD91 atau USD92 berhasil direbut kembali, pengujian Bollinger Band Tengah Harian dapat membawa WTI ke USD86,75," kata Dixit.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun Dekati Level USD90/Barel

Sementara harga minyak mentah Brent yang diperdagangkan di London menetap di USD93,30 per barel, turun 23 sen atau 0,3 persen.

Larangan ekspor Rusia menunjukkan tekanan lebih lanjut di pasar yang sudah ketat

Harga minyak mengalami sesi yang bergejolak pada Rabu setelah Rusia mengumumkan untuk sementara waktu melarang ekspor bensin dan diesel ke semua negara di luar lingkaran empat negara bekas Uni Soviet. 

Stabilitas pasar bahan bakar domestik

Atas keputusan itu akan memberikan efek langsung terhadap stabilitas pasar bahan bakar domestik.

Pialang Minyak PVM, Tamas Varga mengatakan, kekurangan pasokan ini akan memaksa para pembeli bahan bakar Rusia untuk berbelanja di tempat lain. Hal itu mendorong para penyuling untuk memproses lebih banyak pasokan minyak mentah yang semakin menipis untuk memenuhi permintaan tersebut.

"Harga minyak mentah siap untuk terus turun, tetapi keputusan mendadak Rusia untuk memberlakukan larangan penuh pada ekspor bensin dan diesel membuat minyak lebih tinggi," kata Analis Platform Perdagangan Online, Ed Moya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)