ilustrasi/medcom.id
Media Indonesia • 16 September 2023 08:46
Banjarbaru: Kekeringan dan krisis air bersih melanda sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan sejak beberapa bulan terakhir. Di Kabupaten Banjar, krisis air bersih dialami ribuan warga di 30 desa pada lima kecamatan.
"Sejauh ini ada 30 desa pada lima kecamatan yang mengalami krisis air bersih, menyusul mengeringnya sumur-sumur warga akibat kemarau. Mereka memang belum memiliki akses air bersih," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, Warsita, Sabtu, 16 September 2023.
Sebanyak 30 desa yang mengalami krisis air bersih tersebar di lima kecamatan meliputi Martapura, Martapura Kota, Astambul, Sungai Tabuk dan Tata Makmur.
"Pemkab melalui BPBD telah menyalurkan air bersih kepada warga secara gratis sejak beberapa bulan terakhir. Data warga yang mengalami krisis air bersih ini terus kita perbaharui karena kondisi kekeringan yang meluas," ujarnya.
Selain Kabupaten Banjar, kekeringan dan krisis air bersih juga dialami daerah lain seperti Barito Kuala, Tanah Laut, Kotabaru dan Kota Banjarbaru.
"Gubernur Kalsel telah menginstruksikan penanganan kekeringan dan krisis air bersih yang terjadi di sejumlah wilayah ini," kata Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalsel, Ahmadi.
Sejak Agustus, Dinas Sosial Kalsel menyalurkan air bersih dan air minum kepada 5.439 keluarga di tiga daerah yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Barito Kuala beker jasama dengan perusahaan air minum PTAM Intan Banjar dan Bandarmasih.
Upaya penanganan kekeringan ini juga dilakukan TNI-Polri, dimana Polda Kalsel membangun sumur bor bagi warga di sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan. Di sisi lain kondisi krisis air bersih ini memunculkan maraknya bisnis penjualan air bersih.