ilustrasi/medcom.id
Media Indonesia • 22 June 2023 13:22
Tasikmalaya: Masyarakat di Kampung Cicurubung, Desa Cipacing, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai kekurangan air bersih. Kondisi ini dipastikan akan terus meluas di setiap daerah terutama lahan yang mereka memiliki berada di dataran tinggi.
Darmini, 46, warga Kampung Cicurubung, Desa Cipacing mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut warga terpaksa membeli air galon seharga Rp 10 ribu. Ini bisa menjadi solusi lantaran sebagian sumur telah mengering dan debit air menurun.
"Sudah tiga minggu tidak ada hujan dan saat ini kondisi sumur mengering hingga warga memanfaatkan Sungai Cikidang untuk mencuci pakaian, mandi, cuci piring, kakus dan wudhu. Namun, kebutuhan masak, minum biasanya itu membeli air galon hanya digunakannya dalam waktu lima hari," kata Darmini, Kamis, 22 Juni 2023.
Ia mengatakan kekeringan dan krisis air yang terjadi di daerahnya sudah meluas. Sampai sekarang, belum ada bantuan dari pemerintah untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami sudah melaporkan melalui camat dan kepala desa supaya ada pengiriman air bersih untuk kebutuhan masak, minum, cuci pakaian, wudhu dan mandi. Karena, dampak kekeringan yang dirasakan oleh warga semakin luas mengingat air sumur kering, debit turun dan air sungai Cikidang juga sudah menyusut tapi sekarang masih dimanfaatkan sebagian warga," ujarnya.
Sementara itu, Mansur, 48, warga Kampung Cirando, Kecamatan Kadipaten mengatakan, krisis air yang terjadi sekarang telah meluas di berbagai daerah. Warga terpaksa harus mencari air menyusuri jalan setapak ke arah sumur gunung kramat.
"Sudah tiga minggu ini tidak ada hujan hingga kondisi sumur di rumahan sedalam 15 meter sudah menyusut. Dengan kondisi yang terjadi sekarang warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju sumur gunung kramat untuk mendapatkan air bersih yang masih muncul," ucap Mansur.