ASEAN DEFA Berpotensi Ciptakan Ekonomi Digital USD2 Triliun

Peluncuran ASEAN DEFA. Foto: Dokumen Kemenko Perekonomian

ASEAN DEFA Berpotensi Ciptakan Ekonomi Digital USD2 Triliun

Annisa Ayu Artanti • 4 September 2023 08:27

Jakarta: Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) resmi diluncurkan. ASEAN DEFA merupakan bukti kolaborasi yang kuat antar negara-negara ASEAN dalam mendorong transformasi ekonomi digital di kawasan.
 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, ASEAN DEFA akan menjadi wadah kolaborasi antar negara ASEAN untuk memanfaatkan potensi besar dunia digital menuju masyarakat, ekonomi, dan inovasi yang lebih baik.
 
Peluncuran ASEAN DEFA menandai landasan ekonomi digital ASEAN yang aman dan saling terhubung, yang siap memimpin komunitas digital dan kekuatan ekonomi yang berkembang.
 
“Apabila DEFA diberlakukan di tahun 2025, ini akan meningkatkan potensi ekonomi digital ASEAN yang business as usual itu USD1 triliun tetapi dengan implementasi DEFA meningkat menjadi USD2 triliun di tahun 2030,” kata Airlangga dalam keterangan pers, Senin, 4 September 2023.

Baca juga: Wamendag: Ekonomi Digital Bisa Pecut Pertumbuhan Ekonomi
 
Dengan menawarkan peta jalan yang komprehensif, lanjut Airlangga, ASEAN DEFA berupaya memberdayakan dunia usaha dan pemangku kepentingan di seluruh ASEAN melalui percepatan pertumbuhan perdagangan, peningkatan interoperabilitas, penciptaan lingkungan online yang aman, dan peningkatan partisipasi UMKM.
 
Di samping itu, negara-negara anggota ASEAN juga berkomitmen untuk menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan dan inklusif.
 
Sekretaris Jenderal ASEAN memuji kepemimpinan Indonesia pada ASEAN tahun ini, khususnya dalam pilar ekonomi yang dipimpin oleh Airlangga. Pilar ekonomi menghasilkan banyak outcome termasuk action implementation dengan pesan kunci utamanya menjadikan ASEAN sebagai kawasan investasi yang terpercaya.
 
Lebih lanjut, Airlangga juga menjelaskan bahwa hal-hal yang sudah dilaksanakan saat ini menjadi satu deliverables untuk mendukung UMKM dan e-commerce. Hingga saat ini, masih terus dilakukan harmonisasi kebijakan termasuk data flow terkait dengan DEFA.
 
“Regulasi ini menarik perjanjian yang sudah diperjanjikan termasuk RCEP dan yang lain sebagai basis, sehingga ke depan perubahan akibat trasnformasi AI sudah masuk dalam scope yang nanti juga akan dibahas. DEFA itu sendiri outlook-nya jangka panjang dan ini sudah dilakukan deep dive study oleh Sekjen ASEAN dan timnya,” jelas Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)