Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. (Tim Media & Humas PBSI)
Kautsar Halim • 20 July 2023 13:13
Jakarta: Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, tidak patah semangat dengan tren negatif gugur di babak 16 besar Korea Open 2023. Menurutnya, masih ada waktu untuk memperbaiki performa agar meraih hasil yang lebih baik di turnamen selanjutnya.
Praveen/Melati tersingkir dari babak 16 besar turnamen BWF World Tour Super 500 tersebut setelah bertanding dengan unggulan pertama asal Tiongkok Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong. Saat itu, Praveen/Melati keok dalam tempo 32 menit dengan skor 16-21, 17-21.
"Kami selalu belajar lebih baik di setiap pertemuan melawan siapa pun. Hari ini, dibandingkan saat pertemuan di Dubai lalu, kami bisa meladeni permainan mereka, tapi memang belum cukup," ujar Praveen seusai laga dalam rilis Tim Media & Humas PBSI.
"Kami sedang berusaha mengejar mereka, kembali ke level atas. Tadi pun, pada gim pertama maupun kedua, sebenarnya kami sudah bisa mengimbangi sampai di sekitar poin 15," tambahnya.
"Tapi setelah itu, mereka cepat sekali mengganti pola (permainan) dan kami agak terlambat membaca itu. Ini jadi catatan kami ke depan. Masih ada waktu untuk memperbaiki jelang Jepang Open minggu depan," lanjut Praveen.
Hasil laga sekaligus memperpanjang tren negatif catatan pertemuan Praveen/Melati dengan Zheng/Huang menjadi 11-3. Sebelumnya, Zheng/Huang juga sukses menundukkan Praveen/Melati dengan skor 21-11, 21-17 dalam tempo 32 menit di perempat final Dubai Badminton Asia Championships 2023 pada akhir April lalu.
Sementara itu, Melati menuturkan ketidakhadiran pelatih yang mendampingi bertanding bukanlah masalah besar dalam kegagalan di Korea Open 2023. Kemudian, situasi mendapat bye di babak 32 besar juga dianggapnya tidak selalu memberi keuntungan.
"Tidak ada pelatih yang mendampingi memang berpengaruh. Tapi, tadi kami siasati dengan terus komunikasi saja. Saya sama Jordan saling mengingatkan terus karena harus siap dengan keadaan apapun," ujar Melati.
"Dapat bye di babak 32 besar kemarin ada untung dan ruginya juga. Untungnya bisa ke babak 16 besar tanpa bertanding, sedangkan ruginya jadi masih harus meraba kondisi lapangan, arah angin dan sebagainya," pungkasnya.