Umat muslim di India melakukan salat. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 25 July 2023 05:35
New Delhi: Jawatan Indian Railways meminta manajemen dua masjid terkemuka di India untuk menghapus ‘perambahan’ atau dianggap menguasai lahan tanpa izin. Namun manajemen Masjid Bachchu Shah dan Takia Babbar Shah mengatakan, masjid tersebut dibangun 400 tahun yang lalu, sebelum rel kereta api dibangun.
Media setempat melaporkan pada Minggu 23 Juli 2023, pihak berwenang di Indian Railways telah mengeluarkan pemberitahuan ke dua masjid terkemuka di ibu kota New Delhi, meminta mereka untuk menghapus ‘perambahan’ itu dalam waktu 15 hari.
Penyiar berita lokal India Today mengatakan, dalam sebuah laporan bahwa pemberitahuan dikeluarkan untuk dua masjid terkemuka selama akhir pekan oleh Indian Railways, yang menyatakan bahwa tanah Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah adalah milik mereka.
“Pemberitahuan tersebut menyatakan bahwa tanah mereka telah dirambah secara ilegal, dan mereka mendesak pihak terkait untuk secara sukarela menghapus bangunan, kuil, masjid, atau tempat suci yang tidak sah yang dibangun di atas properti mereka,” ujar pernyataan pihak Indian Railways, seperti dikutip India Today.
“Perkeretaapian telah memperingatkan bahwa jika perambahan tidak dihilangkan dalam jangka waktu yang ditentukan, mereka akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk merebut kembali tanah mereka,” jelas laporan itu.
"Pihak yang bertanggung jawab atas perambahan akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kerusakan yang terjadi selama proses tersebut. Kami membebaskan administrasi perkeretaapian dari tanggung jawab apa pun," kata laporan tersebut.
Juru Bicara Indian Railways Deepak Kumar membenarkan laporan media tersebut.
Komite pengelola lokal dari dua masjid mengatakan Masjid Bachchu Shah dan Masjid Takia Babbar Shah dibangun berabad-abad yang lalu dan "bersejarah".
Pejabat dari Dewan Wakaf Delhi, yang bertanggung jawab untuk memelihara properti Islam, juga mengatakan bahwa masjid-masjid itu sudah lama dibangun dan masalahnya adalah "sub-hukum".
“Kedua masjid itu berusia lebih dari 400 tahun dan sudah ada sebelum infrastruktur rel muncul di dua lokasi. Masjid-masjid itu juga merupakan bagian dari 123 properti, termasuk masjid, mausoleum, dan kuburan, di mana dewan tersebut terlibat dalam pertarungan pengadilan dengan Pusat. Masalah tersebut saat ini sedang menunggu di pengadilan tinggi,” kata pejabat Dewan Wakaf Delhi Mehfooz Mohammad kepada harian The Hindustan Times.
Hafiz Matlub Karim, anggota pengurus Masjid Bachchu Shah telah menulis surat kepada pemerintah Delhi atas masalah tersebut.
"Pemberitahuan yang ditempel tanpa tanda tangan dan stempel. kegiatan ini adalah pelecehan dan upaya untuk merusak suasana," pungkas Karim.