Ilustrasi. FOTO: AFP
Berlin: Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengatakan output ekonomi Jerman mungkin sedikit menyusut pada tahun ini. Hal itu dikarenakan guncangan harga energi dan pengetatan kondisi keuangan.
"Produk domestik bruto diperkirakan mendapatkan kembali momentum secara bertahap pada 2024 dan 2025, karena efek pengetatan moneter yang tertunda secara bertahap menghilang dan ekonomi menyesuaikan diri dengan guncangan energi," kata IMF dalam laporan negaranya untuk Jerman, dikutip dari The Business Times, Rabu, 19 Juli 2023.
Selama jangka menengah, pertumbuhan PDB rata-rata diperkirakan turun kembali di bawah satu persen karena percepatan hambatan dari penuaan populasi dan kurangnya peningkatan produktivitas yang signifikan.
Inflasi diperkirakan terus turun di tengah pelemahan harga energi dan pengetatan kebijakan fiskal, tetapi inflasi inti dapat menurun lebih lambat daripada inflasi umum. "Karena meningkatnya tekanan upah nominal dan waktu yang diperlukan untuk harga komoditas global yang lebih rendah merembes ke inflasi inti," kata IMF.
IMF memperingatkan dalam laporannya ketidakpastian luar biasa tinggi, dengan risiko substansial di kedua arah, yang secara seimbang miring ke bawah untuk pertumbuhan. Kondisi itu patut diwaspadai dan diantisipasi sebaik mungkin guna mencegah penjalaran yang lebih luas.
"Ketidakpastian seputar persistensi inflasi inti sangat tinggi, karena kenaikan pesat inflasi inti ke level saat ini belum diamati di Jerman atau sebagian besar negara maju lainnya selama beberapa dekade," pungkas IMF.