Jepang. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 10 August 2023 13:39
Tokyo: Bank Sentral Jepang mengatakan inflasi grosir Jepang melambat pada Juli dalam setahun. Tekanan mereda selama tujuh bulan berturut-turut karena melemahnya biaya energi. Hal ini menjadi sebuah tanda tekanan yang mendorong harga konsumen mulai berjalan.
Kenaikan 3,6 persen dalam indeks harga barang perusahaan (CGPI), yang mengukur harga yang dikenakan perusahaan satu sama lain untuk barang dan jasa, dibandingkan dengan perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan tahunan 3,5 persen dan mengikuti kenaikan tahunan 4,3 persen pada Juni.
"Setelah memuncak pada 10,6 persen pada bulan Desember, inflasi grosir telah melambat selama tujuh bulan berturut-turut," sebagaimana dalam data dikutip Channel News Asia, Kamis, 10 Agustus 2023.
Data menggarisbawahi pandangan Bank Sentral Jepang inflasi konsumen akan melambat dalam beberapa bulan mendatang karena harga komoditas global turun dari level puncak tahun lalu. Data Juli menunjukkan subsidi pemerintah untuk mengurangi dampak lonjakan biaya gas dan listrik rumah tangga membantu mengekang kenaikan harga..
Harga impor barang turun 14,1 persen pada Juli dari tahun sebelumnya, turun selama empat bulan berturut-turut, meredakan kekhawatiran tentang tagihan impor yang meningkat untuk perusahaan yang bergantung pada impor bahan mentah.