Ilustrasi. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 10 August 2023 20:57
Jakarta: Rata-rata minyak mentah Indonesia pada Juli 2023 mengalami peningkatan sebesar USD5,70 per barel dari USD69,36 per barel menjadi US75,06 per barel.
Penetapan ICP Juli 2023 tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 272.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Juli 2023 tanggal 1 Agustus 2023.
Mengutip laman Ditjen Migas, Kamis, 10 Agustus 2023, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menyampaikan beberapa faktor yang memengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar Internasional, antara lain:
- Indikasi terjadinya pengetatan pasokan minyak global.
- Seiring pemotongan produksi OPEC+ terutama Arab Saudi dan Rusia.
- Ekspektasi pengetatan kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS dan Eropa akan berakhir.
- Tambahan stimulus pada perekonomian Tiongkok.
"Peningkatan harga minyak mentah dipengaruhi oleh faktor pasokan dan permintaan minyak mentah global serta perekonomian global,” ungkap Tim Harga dalam exum tersebut.
Terkait kondisi pasokan minyak mentah global Arab Saudi diperkirakan akan melanjutkan pengurangan produksi secara sukarela hingga September 2023.
Sementara itu, komitmen Rusia pada kebijakan pemotongan pasokan OPEC+ yang ditandai dengan penurunan ekspor minyak mentah yang mencapai level terendah dalam tujuh bulan terakhir.
International Energy Agency (IEA) dan Energy Information Administration (EIA) sejalan dalam memproyeksikan akan terjadi penurunan pasokan minyak mentah pada paruh kedua 2023. EIA menambahkan potensi berlanjutnya penurunan pasokan minyak mentah hingga lima kuartal berikutnya serta potensi penurunan stok minyak mentah AS yg dimulai pada kuartal tiga hingga kuartal empat 2024.
Di samping itu, penurunan jumlah oil rig aktif di AS yang mencapai level terendah sejak Maret 2022. Sedangkan kondisi permintaan minyak mentah global.
Peningkatan permintaan minyak dari sektor transportasi selama
summer driving season, serta rencana pengisian kembali cadangan minyak strategis AS.
"IEA memperkirakan peningkatan permintaan minyak global 2023 naik 2,2 juta bopd hingga mencapai rekor 102,1 juta bopd," sebutnya.
Adapun peningkatan harga minyak mentah akibat perekonomian global, di antaranya karena pertumbuhan GDP AS pada kuartal II-2023 tumbuh melebihi 2,4 persen, yang menunjukkan ekonomi AS tetap relatif kuat meskipun ada serangan agresif dari pengetatan kebijakan Federal Reserve.
Indikator lainnya, ketahanan ekonomi beberapa negara di zona Eropa pada kuartal II-2023 bahkan pada saat sejumlah indikator terkait manufaktur dan jasa menunjukkan perlemahan.
“Pemerintah Tiongkok berjanji memberikan tambahan stimulus untuk memperkuat pemulihan pascacovid setelah pertumbuhan perekonomian negara tersebut melemah pada kuartal II-2023," kata dia.
Selanjutnya, untuk peningkatan Harga Minyak Mentah untuk kawasan Asia Pasifik, selain disebabkan oleh permintaan minyak mentah yang kuat dari kilang-kilang Tiongkok dan India, terutama untuk minyak mentah Rusia yang harganya lebih murah.
Berikut perkembangan harga minyak mentah Juli 2023 dibandingkan Juni 2023:
- Dated Brent naik sebesar USD5,35 per bbl dari USD74,70 per bbl menjadi USD80,05 perbbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar USD5,77 per bbl dari USD70,27 per bbl menjadi USD76,04 per bbl.
- Brent (ICE) naik sebesar USD5,18 per bbl dari USD74,98 per bbl menjadi USD80,16 per bbl.
- Basket OPEC naik sebesar USD5,61 per bbl dari USD75,19 perbbl menjadi USD80,80 per bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD5,70 per bbl dari USD69,36 per bbl menjadi USD75,06 per bbl.