Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Foto: Medcom.id/Hendrik
Annisa Ayu Artanti • 13 August 2023 14:30
Solo Baru: Evolusi koperasi dan UMKM dinilai menjadi salah satu kunci dalam menjadikan Indonesia negara maju di 2045.
Hal itu disampaikan Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki. Teten menuturkan, kondisi perekonomian Indonesia yang mampu tumbuh di atas lima persen selama tujuh triwulan berturut-turut akan menjadi momentum untuk mengevolusi UMKM dan koperasi.
"Jadi bagaimana kita mengubah usaha informal ke formal, semula tidak produktif menjadi lebih produksi berkat teknologi. Itulah evolusi,” katanya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah 2023 bertajuk Transformasi Koperasi dan UMKM Masa Depan di Solo Baru dikutip dari keterangan pers, Minggu, 13 Agustus 2023.
Lebih lanjut, Teten menambahkan saat ini Indonesia perlu mendorong dan mengembangkan UMKM dan koperasi.
Menurutnya saat ini fokus pengembangan produk UMKM bukan lagi sekadar memikirkan soal kemasan saja, tapi juga memanfaatkan inovasi teknologi dan menonjolkan keunggulan domestik.
“Daerah harus mulai mengidentifikasi potensi lokal dan keunggulan domestik masing-masing. Jangan sama semua. Saya tidak bisa melihat produk unggulan daerahnya. Tahap ini sudah selesai, kita move on masuk ke inovasi teknologi dan menonjolkan keunggulan domestik kita,” kata Menteri Teten.
Menurutnya, saat ini terdapat dua kebijakan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi bagian evolusi UMKM dan koperasi. Kebijakan tersebut adalah substitusi impor dan hilirisasi.
Kebijakan substitusi impor telah membuat belanja pemerintah sebanyak 40 persen untuk produk lokal atau UMKM.
Sementara itu, kebijakan hilirisasi juga dapat dimanfaatkan untuk tidak lagi mengekspor bahan mentah tapi menciptakan beragam produk jadi dari bahan-bahan tersebut.
“Hilirisasi misalnya kita kaya dengan rumput laut. Lalu ada sawit ini kita bangunkan pabrik CPO dan minyak makan merahnya. Kita juga punya karet untuk di hilirisasi, dan juga kelapa yang hasil olahannya dianggap lebih sehat dan pro lingkungan. Banyak juga di daerah penghasil jahe, kunyit, dan sebagainya. Ini bisa untuk menyuplai industri farmasi dan makanan,” tutur dia.
Dengan begitu, kata Menteri Teten Ini akan mendorong investasi ke pengolahan hasil bumi, tambang, hasil kebun, pertanian, kelautan, dan yang lainnya.
“Jadi UMKM tidak hanya menghasilkan kuliner, anyaman, dan lainnya saja, itu sudah cukup bagus. Kita move on membuat UMKM yang menjadi bagian rantai pasok industri,” ujarnya.