Ilustrasi. FOTO: Medcom
Angga Bratadharma • 17 June 2023 07:23
Tulungagung: Phising makin bikin pusing. Modus penipuan lewat upaya pengelabuan untuk mendapatkan informasi sensitif itu memang sedang marak di jagad digital. Yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, dan alamat), data akun (username dan password), serta data finansial (informasi kartu kredit dan rekening).
Phising berasal dari bahasa Inggris, fishing, yang berarti memancing. Dari banyak jenis penipuan internet, menurut riset nasional yang dilakukan UGM pada 2022, modus penipuan menggiring dan menjaring data korban dengan modus pinjaman online palsu menempati rangking tertinggi.
Kemudian, disusul lowongan kerja palsu, investasi palsu, dan perdagangan online yang berakhir transfer tapi batal kirim barang.
"Semua mestinya dapat dicegah kalau netizen tidak gampang sharing data pribadi, serta sembrono dan gampang tergoda untuk klik sembarang link," ujar Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi, dalam keterangannya, Sabtu, 17 Juni 2023.
Hal itu dikatakan dalam diskusi literasi digital masuk desa di Balai Desa Wates, Kec Campurdarat, Kab Tulungagung, Jawa Timur. Selain Ismanu Roziqi, diskusi luring bertajuk 'Stop Penipuan di Internet', juga menampilkan dua narasumber lainnya yakni Dosen Universitas Tulungagung Mokhamad Eldon dan Pelatih Pusdikatcab RTIK Tulungagung Mohamad Subaweh.
Roziqi berpesan jadilah netizen yang kritis. Jangan sembarang sharing, terlebih terkait data pribadi seperti PIN, One Time Password (OTP) hingga password akun medsos. Posting hanya informasi dan konten yang penting buat masyarakat.
"Jangan pula terkecoh jebakan phising, penipu yang merayu lowongan kerja bergaji tinggi, tapi minta data pribadi, padahal job desc-nya tidak jelas," kata Roziqi.
Sementara itu, Mohamad Subaweh mengingatkan, semua modus phising mesti disikapi dengan hati-hati. Di antaranya dengan membiasakan meng-update antivirus yang banyak aplikasi gratisnya buat mencegah. "Juga, lakukan penggantian PIN atau password yang two factor authentication. Agak ribet, tapi lebih aman," kata Subaweh.
Satu hal, narasumber Mokhamad Eldon menimpali, kalau ancaman penipuan bisa dihentikan, ada berjuta peluang dan rejeki menanti di ruang digital. Bahkan, kalau pintar memanfaatkan medsos, seseorang bisa meraih banyak peluang keuntungan di sana.
Mengutip data Kemendag RI, lanjut Eldon, selama kurun waktu Juli 2021 sampau dengan akhir Agustus 2022, nilai transaksi e-commerce yang diraih pelaku bisnis di Indonesia menembus angka Rp108,4 triliun. "Itu perputaran cuan yang tidak sedikit. Jangan biarkan uangnya mengalir keluar," kata Eldon.
Lantas, apa jurus yang mesti dikuasai? Mokhamad Eldon menjawab tangkap dengan jeli peluang bisnis di pasar e-commerce, lalu pahami selera pasarnya. Berikutnya, bijak menggunakan media, raih peluang di sana, tentu dengan makin lincah menangkis dan menghindari jerat penipuan di rimba raya internet.
"Jurus berikutnya, selalu berpikir positif, kreatif, dan kritis. Termasuk dalam menyikapi ancaman jerat penipuan,” kata Eldon.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.