Para pendaki yang melakukan pendakian di Gunung Everest. Foto: BBC
Beijing: Sebanyak 350 pendaki berhasil dievakuasi dari Lembah Karma di sisi Tibet Gunung Everest setelah badai salju tiba-tiba menerjang kawasan tersebut pada 4–5 Oktober.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 6 Oktober 2025, operasi penyelamatan melibatkan ratusan warga desa dan tim darurat untuk mengevakuasi hampir 1.000 orang yang sempat terjebak di ketinggian 4.200 meter.
Kronologi dan operasi penyelamatan
Badai salju mulai melanda sejak Jumat malam hingga Sabtu, disertai petir dan suhu ekstrem yang memicu ancaman hipotermia. Cuaca basah dan tidak normal untuk Oktober membuat kondisi semakin berbahaya, terutama di Lembah Karma, sisi timur Kangshung Everest, yang dikenal sebagai rute pendakian terpencil.
Evakuasi dilakukan secara bertahap. Sebanyak 350 pendaki telah tiba dengan selamat di kota Qudang, sementara lebih dari 200 pendaki lainnya masih dalam perjalanan bersama tim penyelamat.
Warga desa setempat turut membantu dengan menyediakan teh hangat dan tempat berlindung bagi para pendaki yang selamat. Namun, jalan menuju kawasan masih tertutup salju dan sulit dilalui.
Dampak dan respons
Pemerintah setempat menutup sementara kawasan wisata Everest sejak Sabtu malam untuk memastikan keselamatan pengunjung. Di sisi selatan Gunung Everest, wilayah
Nepal turut dilanda banjir bandang dan longsor yang menewaskan 47 orang, dengan 35 korban ditemukan di distrik Ilam dan 9 lainnya dilaporkan hilang.
Biasanya, Oktober merupakan bulan favorit bagi pendaki karena cuaca cerah setelah musim hujan. Namun, cuaca ekstrem kali ini menjadi fenomena langka yang mengganggu aktivitas pendakian di kawasan Himalaya.
(Muhammad Adyatma Damardjati)