Mahasiswa Program Vokasi UI yang tergabung dalam program Tripsir 2025 menanam mangrove di Muara Bungin, Desa Pantai Bakti, Kabupaten Bekasi, Jabar (Foto:Dok.UI)
Jakarta: Di tepi pantai yang tenang di Muara Bungin, Desa Pantai Bakti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, suasana berbeda terasa pada pertengahan Oktober 2025. Ratusan mahasiswa tampak menanam mangrove, memasang lampu tenaga surya, dan berdialog akrab dengan warga. Mereka adalah mahasiswa Program Vokasi Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam program Triwarna Peduli Pesisir (Tripsir) 2025.
Selama tiga hari, 10-12 Oktober 2025, para mahasiswa tersebut meninggalkan kenyamanan kampus untuk membaur dengan masyarakat pesisir. Tujuannya bukan sekadar melaksanakan program pengabdian masyarakat, tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial dan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda.
"Saya berharap Tripsir tidak hanya menjadi kegiatan tahunan, tetapi juga gerakan berkelanjutan yang membawa perubahan nyata bagi warga Bungin. Semoga kehadiran mahasiswa Vokasi UI di Muara Bungin dapat memberikan manfaat bagi warga,” ujar Deni Danial Kesa selaku Wakil Direktur Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Program Pendidikan Vokasi UI yang turut menjadi Dosen Pembimbing Lapangan.
Tripsir 2025 merupakan program pengabdian masyarakat dari Badan Eksekutif Mahasiswa Vokasi UI (BEM Vokasi UI) yang telah dilaksanakan sejak 2021, dan terus berkembang dari tahun ke tahun dengan membawa misi sosial dan lingkungan yang relevan. Program kerja Tripsir 2025 yaitu mengajak masyarakat setempat untuk menjaga ekosistem pesisir. Selain itu, program ini juga ingin mendorong mahasiswa untuk memiliki kepedulian terhadap kondisi warga dan lingkungan di Muara Bungin.
Tahun ini, kegiatan itu mengusung semangat "Bakti Kolaborasi, Pesisir Lestari," sebuah tema yang mencerminkan komitmen terhadap pelestarian ekosistem laut dan pemberdayaan warga pesisir. Sebanyak 120 mahasiswa terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, mulai dari pemasangan lampu jalan tenaga surya di sekitar pemukiman, gerakan tanam mangrove (Gertakau) untuk menjaga garis pantai, hingga Aksi Bersih Pesisir (Berseri) yang melibatkan warga sekitar.
(Foto:Dok.UI)
Tak ketinggalan, mereka juga memperkenalkan inovasi ASRI (Alat Sampah Ramah dan Inovatif), sebuah solusi sederhana namun berdampak besar untuk pengelolaan sampah di wilayah pantai.
Aura Salsabillah Dwi Clandestine, mahasiswa yang menjabat sebagai Project Officer Tripsir 2025, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras teman-teman yang telah berjuang sejak persiapan hingga pelaksanaan Tripsir. Semoga apa yang kita lakukan benar-benar bermanfaat bagi warga sekitar dan menjadi langkah kecil menuju perubahan yang lebih baik,” ujarnya.
Di sela kegiatan, anak-anak Muara Bungin terlihat antusias membantu mahasiswa memungut sampah atau menyiram bibit mangrove. Warga pun menyambut baik kehadiran mahasiswa yang membawa semangat baru dan solusi sederhana untuk perbaikan lingkungan mereka.
Program seperti Tripsir, bukan hanya tentang memberi, tetapi juga belajar. Mahasiswa belajar tentang ketangguhan warga pesisir menghadapi tantangan lingkungan, sementara warga mendapatkan dorongan baru untuk menjaga alam mereka.
(Foto:Dok.UI)
“Tripsir menjadi ruang pembelajaran karakter, tempat mahasiswa memahami makna nyata dari kolaborasi dan empati,” tutur Deni menambahkan.
Melalui program Tripsir 2025, mahasiswa Vokasi UI membuktikan bahwa semangat muda dapat menjadi energi perubahan bagi lingkungan dan masyarakat. Dari pesisir Muara Bungin, mereka menyalakan harapan bahwa kepedulian, kolaborasi, dan aksi nyata merupakan kunci menjaga keberlanjutan bumi dan kehidupan pada masa depan.