Ilustrasi vaksin. Menpan.go.id
Husen Miftahudin • 30 October 2025 17:29
Jakarta: Indonesia semakin menempatkan diri sebagai negara yang memiliki pengaruh dalam bidang kesehatan di kancah global. Dalam Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) Annual General Meeting (AGM) ke-26, perwakilan Bio Farma, Iin Susanti, resmi terpilih sebagai Board Chair DCVMN yang baru untuk periode 2026-2029.
Iin Susanti saat ini menjabat sebagai Direktur Human Capital Bio Farma dan menjadi perwakilan ketiga dari Indonesia yang menduduki posisi strategis tersebut, yang sebelumnya diduduki Mahendra Suhardono dan Adriansjah Azhari.
Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Iin Susanti. Ia menilai keterwakilan Bio Farma di jajaran Board DCVMN menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih luas dalam kebijakan dan arah pengembangan vaksin global.
"Dengan adanya keterwakilan Board Member dari Bio Farma, ini menjadi kesempatan untuk ikut memengaruhi policy atau kebijakan yang diambil dalam jejaring produsen vaksin negara berkembang," papar Shadiq dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.
Shadiq menjelaskan posisi Board Chair DCVMN dari Indonesia sebelumnya juga dipegang oleh dua sosok penting Bio Farma, yakni Mahendra Suhardono, yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bio Farma, serta Adriansjah Azhari sebagai Kepala Indonesia Health Institute dan Pengawasan Mutu Bio Farma.
"Kami berharap, dengan terpilihnya Iin Susanti, Indonesia dapat semakin memperluas kolaborasi dan pertukaran informasi dengan negara-negara lain, terutama terkait riset, pengembangan, dan distribusi vaksin," tambah dia.
Menurut Shadiq, keterlibatan aktif Bio Farma dalam DCVMN juga membuka peluang kerja sama teknologi baru untuk pengembangan vaksin yang lebih cepat, terjangkau, dan berkeadilan.
| Baca juga: Profil Carina Joe, Ilmuwan Indonesia di Balik Vaksin AstraZeneca |