Pasar Tenaga Kerja di AS Melambat, Benar Gara-gara AI?

Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com

Pasar Tenaga Kerja di AS Melambat, Benar Gara-gara AI?

Eko Nordiansyah • 2 November 2025 20:00

New York: Kecerdasan buatan mungkin menjadi kambing hitam yang mudah disalahkan atas melambatnya pertumbuhan lapangan kerja baru-baru ini. Tetapi Wolfe Research mengatakan perannya cukup terbatas sejauh ini.

Dalam catatan terbarunya, analis Wolfe, Stephanie Roth, menulis bahwa AI hanya memiliki dampak yang terbatas pada pasar tenaga kerja dan produktivitas sejauh ini. Meskipun potensinya untuk meningkatkan efisiensi jangka panjang.

"Meskipun perlambatan perekrutan di bidang teknologi mungkin sebagian terkait dengan AI, sebagian besar kelemahannya kemungkinan besar didorong oleh ketidakpastian ekonomi yang lebih luas—termasuk hambatan terkait tarif—dan tindakan keras imigrasi baru-baru ini," kata Wolfe dikutip dari Investing.com, Minggu, 2 November 2025.



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Tidak ada hubungan adopsi AI dan perubahan gaji

Di luar sektor teknologi, penelitian tersebut menemukan bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara peningkatan adopsi AI dan perubahan penggajian berdasarkan industri.

Data perusahaan menunjukkan bahwa industri teknologi, yang sering dianggap sebagai contoh utama perpindahan pekerjaan terkait AI, juga merupakan industri yang melakukan perekrutan secara agresif setelah pandemi dan kemudian bergerak untuk mengekang penimbunan tenaga kerja.

Wolfe memperkirakan bahwa meskipun sebagian dari penurunan 140 ribu lapangan kerja teknologi di bawah tren "mungkin terkait dengan AI," sebagian besar mencerminkan dorongan efisiensi pasca-Covid.

Roth juga mencatat bahwa preseden historis menunjukkan bahwa inovasi cenderung menciptakan lapangan kerja baru seiring waktu, mengutip penelitian oleh ekonom tenaga kerja David Autor yang menunjukkan bahwa 60 persen pekerja saat ini menduduki jabatan baru yang tidak ada pada tahun 1940.

Wolfe menambahkan bahwa survei seperti yang dilakukan oleh Bank Sentral New York menunjukkan bahwa bisnis berencana untuk melatih ulang tenaga kerja mereka untuk menggunakan AI, alih-alih memberhentikan pekerja.

Secara keseluruhan, kesimpulan Wolfe adalah bahwa AI belum menjadi pendorong utama perlambatan permintaan lapangan kerja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)