TNI dan Militer Australia Kolaborasi Latihan Kesiapan Respons Bencana

TNI dan Australian Defence Force (ADF) terus memperkuat kolaborasi dalam bidang kemanusiaan melalui latihan gabungan. Foto: Metrotvnews.com

TNI dan Militer Australia Kolaborasi Latihan Kesiapan Respons Bencana

Muhammad Reyhansyah • 28 October 2025 18:32

Lebak: Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) terus memperkuat kolaborasi dalam bidang kemanusiaan melalui latihan gabungan Bhakti Kanyini Ausindo (BKA) 2025 yang digelar di Bayah, Banten. 

Salah satu agenda penting latihan ini adalah sharing session di RSUD Malingping, yang membahas kesiapan fasilitas kesehatan dan koordinasi antarinstansi dalam menghadapi bencana alam di kawasan pesisir selatan Jawa.

Direktur Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025, Brigadir Jenderal TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han., mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun kesiapsiagaan bersama antara militer dan entitas sipil, terutama di bidang kesehatan darurat.

“Latihan ini bagian dari kolaborasi Indonesia dan Australia dalam penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Bayah dan Lebak,” ujar Brigjen Edi di RSUD Malingping, Selasa, 28 Oktober 2025. 

“Kami ingin memastikan seluruh unit, baik nasional maupun daerah, siap menghadapi skenario bencana dengan mekanisme manajemen risiko yang jelas,” imbuhnya.

Ia menambahkan, RSUD Malingping menjadi salah satu titik penting dalam simulasi karena akan berfungsi sebagai rumah sakit pendukung bagi korban bencana.

“Kami meninjau langsung fasilitas rumah sakit ini, dari tenaga medis hingga sarana perawatan agar jika bencana benar-benar terjadi, semuanya sudah siap,” jelasnya. 

“Latihan ini juga memperkuat kerja sama dengan pihak RSUD agar SOP bersama bisa diterapkan dengan efektif,” tambahnya.

Belajar dari pengalaman lokal

Dari pihak Australia, ADF Captain Lyndan Spitteler, yang bertugas sebagai Health Planner, menyebut kegiatan di RSUD Malingping memberi banyak pelajaran berharga bagi timnya. Ia menilai bahwa pengalaman Indonesia dalam menghadapi bencana alam menjadi sumber pembelajaran penting bagi ADF.

“Kami berada di RSUD Malingping untuk mempelajari bagaimana cara terbaik mengelola bantuan medis dalam situasi bencana. Kami banyak belajar dari TNI dan tenaga sipil Indonesia yang sudah sangat berpengalaman di bidang ini,” kata Spiteller.

Menurut Spitteler, sesi diskusi di rumah sakit melibatkan presentasi dari TNI, pihak RSUD, dan ADF sendiri, dengan tujuan memperkuat integrasi dan pemahaman lintas negara dalam sistem penanggulangan bencana.



“Kami saling berbagi pengalaman tentang bagaimana menangani operasi kemanusiaan dan bagaimana kami bisa lebih terintegrasi di masa depan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa ADF membawa sekitar 15 personel, termasuk tim medis, insinyur, dan logistik, untuk memahami alur kerja secara menyeluruh.

“Dari apa yang kami lihat, RSUD Malimping sudah sangat siap. Stafnya memahami prosedur dengan baik, dan saya merasa yakin akan kemampuan mereka,” kata Spitteler.

Kerja sama ini, lanjutnya, juga melibatkan US Marines dan Angkatan Pertahanan Timor Leste, yang semuanya terlibat dalam skenario bersama untuk memperkuat interoperabilitas regional dalam misi kemanusiaan.

“Ini kesempatan luar biasa untuk belajar bersama dan memperkuat kemampuan kolektif dalam manajemen bencana,” tutupnya.

Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia dan Australia memperkuat diplomasi pertahanan non-tradisional di Indo-Pasifik. Lewat kerja sama ini, kedua negara berkomitmen memastikan bahwa kesiapsiagaan dan kemanusiaan tetap menjadi fondasi utama hubungan pertahanan bilateral.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)