Harga Minyak Dunia Melonjak di Tengah Kekhawatiran Pasokan

Ilustrasi harga minyak dunia. Foto: Freepik.

Harga Minyak Dunia Melonjak di Tengah Kekhawatiran Pasokan

Husen Miftahudin • 3 June 2025 09:02

Houston: Harga minyak dunia melonjak pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, mengumumkan peningkatan produksi untuk periode Juli yang sejalan dengan ekspektasi.
 
Mengutip Yahoo Finance, Selasa, 3 Juni 2025, harga minyak mentah Brent melonjak 2,6 persen menjadi USD64,39 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 3,0 persen menjadi USD62,63 per barel.
 
OPEC+ mengatakan dalam sebuah pernyataan, delapan negara pesertanya telah sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 411 ribu barel per hari.
 
"Kenaikan sebesar ini dilaporkan pada Jumat sore dan ada prospek kenaikan lebih tinggi dari ini," ungkap Jim Reid, ahli strategi pasar di Deutsche Bank.
 
Ia mengatakan harga minyak berjangka lebih tinggi pada Senin pagi dalam kelegaan peningkatan produksi tidak lebih tinggi.
 

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik setelah OPEC+ Sepakat Kerek Produksi


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

OPEC+ akan melanjutkan kenaikan pasokan

 
Kepala strategi komoditas ING Warren Patterson, dan ahli strategi komoditas Ewa Manthey mengatakan, peningkatan terbaru ini sesuai dengan ekspektasi. Mereka juga berasumsi OPEC+ akan melanjutkan kenaikan pasokan yang besar ini.
 
"Meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina menambah dukungan lebih lanjut bagi pasar pagi ini. Ukraina melakukan serangan pesawat nirawak skala besar di beberapa lapangan udara Rusia, yang terjadi menjelang perundingan damai antara Rusia dan Ukraina minggu ini," papar mereka.
 
Selain itu, beberapa senator AS mendorong sanksi yang lebih keras terhadap Rusia, dengan usulan untuk mengenakan tarif 500 persen pada impor dari negara-negara yang membeli minyak Rusia.
 
"Meskipun Presiden Trump tampaknya semakin frustrasi dengan Presiden Putin, sejauh ini ia enggan untuk menjatuhkan sanksi tambahan. Tindakan yang berhasil menargetkan aliran minyak Rusia akan mengubah prospek pasar minyak secara drastis," tambah mereka.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)