Ilustrasi transformasi digital. Foto: Cisco.
Husen Miftahudin • 13 November 2025 22:18
Jakarta: Perusahaan penyedia layanan satelit nasional Dayabumi Telekomunikasi dan Desabumi melakukan serangkaian gebrakan untuk mendukung program pemerataan
internet yang digagas pemerintah.
Terbaru, Dayabumi Telekomunikasi meluncurkan akses internet satelit di Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah. Langkah ini merupakan upaya perusahaan dalam memperluas konektivitas digital ke wilayah perdesaan dan menghadirkan peluang baru bagi masyarakat di berbagai sektor.
Direktur Dayabumi Telekomunikasi Hernadian mengatakan Desa Sukobubuk merupakan salah satu wilayah yang sebelumnya menghadapi tantangan akses internet karena keterbatasan infrastruktur jaringan. Dengan implementasi teknologi satelit dari Dayabumi Telekomunikasi, masyarakat dapat menikmati koneksi internet yang cepat, stabil, dan inklusif dengan membuka peluang baru di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial.
"Teknologi satelit kami dirancang berdasarkan karakteristik geografis Indonesia, tujuannya untuk menjangkau wilayah terpencil yang belum terlayani jaringan konvensional. Misi kami sederhana: memastikan semua desa merasakan arus digitalisasi," kata Hernadian dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 13 November 2025.
Pada program lain yang berlangsung di wilayah yang sama, Desabumi dan Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia mengembangkan inisiatif ketahanan pangan berbasis energi bersih. Kehadiran internet satelit dari Dayabumi Telekomunikasi diharapkan dapat bersinergi dengan program tersebut, terutama dalam membantu pemasaran komoditas pertanian dan memperluas akses pengetahuan bagi masyarakat desa.
(Dayabumi Telekomunikasi meluncurkan akses internet satelit di Desa Sukobubuk, Pati, Jawa Tengah. Foto: dok Dayabumi Telekomunikasi)
Pecut pemerataan digital di wilayah pedesaan
Pendiri Desabumi dan Dayabumi Group Gamma Thohir mengatakan langkah ini menjadi tonggak penting bagi pemerataan digital di wilayah pedesaan, sejalan dengan program nasional
Transformasi Digital Indonesia 2045.
"Konektivitas ini menjadi pintu awal bagi transformasi sosial di desa. Energi dan internet akan menjadi fondasi agar masyarakat dapat tumbuh dan berkembang secara mandiri," kata dia.
Gamma menambahkan, Desa Sukobubuk menjadi contoh nyata bagaimana kemandirian energi dan akses digital dapat berjalan beriringan untuk mendorong kemajuan desa, sehingga masyarakat terus berkembang dalam memanfaatkan energi terbarukan serta konektivitas internet untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperluas peluang di berbagai sektor.
Pendiri SRE Zagy Berian mengatakan, Desa Sukobubuk kini menjadi model desa mandiri energi dengan sistem PLTS 10 kWp dan 20 kWh yang menggerakkan pompa irigasi pertanian, cold storage hasil panen, serta penerangan fasilitas umum. Kombinasi energi surya dan koneksi internet satelit membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa, terutama di sektor pertanian dan UMKM pangan.
"Kami membangun sistem dengan mendengarkan kebutuhan masyarakat melalui diskusi, tujuannya untuk mensinergikan kebutuhan dan potensi alam yang ada. Ide ini didorong oleh masyarakat, Desabumi dan SRE membantu merumuskan untuk menciptakan teknologi tepat guna," tutur dia.