Waspada, Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta hingga November

Suasana Tugu Yogyakarta. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim

Waspada, Cuaca Ekstrem Intai Yogyakarta hingga November

Ahmad Mustaqim • 18 September 2025 15:25

Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogayarkata mengungkap cuaca ekstrem berpotensi terjadi sewaktu-waktu, selama September hingga November 2025. Masyarakat di kota pelajar itu, diimbau waspada.

"BMKG Stasiun Klimatologi Daerah Istimewa Yogyakarta memprediksi curah hujan pada bulan September-November 2025, berada pada kategori atas normal, dengan kisaran 51 mm hingga lebih dari 500 mm," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat dihubungi, Kamis, 18 September 2025.

Nur mengatakan prediksi tersebut berkaitan dengan awal musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diperkirakan terjadi pada dasarian I–III Oktober 2025, lebih awal dari kondisi normal. Sementara itu, puncak musim hujan diprediksi jatuh pada Januari-Februari 2026.

Pada pekan ini, pihaknya telah menerima peringatan dini curah hujan tinggi mulai 11 hingga 20 September 2025, dengan potensi hujan lebat 150–200 mm/dasarian dan potensi banjir kategori menengah di beberapa wilayah.
 

Baca juga: 

Waspada Cuaca Buruk di Bali hingga Pertengahan September Akibat Fenomena Rossby Ekuator


Sejumlah wilayah diprediksi hujan lebat dan berpotensi banjir, yakni:
  • Kulon Progo bagian utara
  • Kulon Progo bagian barat daya
  • Sleman bagian utara
  • Sleman bagian timur
  • Sleman bagian tengah
  • Bantul bagian selatan
  • Gunungkidul bagian tenggara
"Maka untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah
longsor, angin kencang, dan pohon tumbang, masyarakat diimbau membersihkan selokan, saluran air, dan tidak membuang sampah sembarangan," pinta Hidayat. 

Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

Hidayat mengatakan antisipasi di lingkungan tempat tinggal yaitu memangkas ranting pohon yang rawan tumbang di sekitar rumah. Selain itu, memastikan atap rumah dan bangunan dalam kondisi kuat untuk menghadapi hujan lebat dan angin kencang.

"Hindari aktivitas di luar rumah saat terjadi hujan deras, kilat/petir, dan angin kencang. Saat kondisi hujan ini ada potensi banjir dan banjir genangan, khususnya di derah aliran sungai," ujarnya. 

Ia menyatakan potensi talud longsor juga dimungkinkan di area bantaran sungai. Menurut dia, masyarakat perlu memperhatikan retakan tanah atau tanda-tanda pergerakan tanah.

"Kami juga mengimbau masyarakat menyimpan dokumen penting dan barang berharga di tempat yang aman dan mudah dibawa saat evakuasi," ucap Hidayat. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)