Gunung Ili Lewotolok 34 Kali Meletus dalam Enam Jam

Lembata: Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Dalam periode pengamatan pukul 06.00 hingga 12.00 Wita, tercatat 34 kali gempa letusan dan 36 kali gempa hembusan.

"Aktivitas gunung api tersebut masih berada pada Level III (Siaga)," ujar etugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok Anselmus Bobyson Lamanepa, Selasa, 26 Agustus 2025.

Anselmus mengungkap secara visual, gunung terlihat jelas dengan asap kawah utama berwarna putih, intensitas tipis dan tinggi sekitar 20–50 meter dari puncak. Sebanyak 34 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 3.2–17.3 mm dan durasi 30–48 detik.
 

Baca:  Gunung Ili Lewotolok di NTT 'Batuk' Kolom Abu Mengarah Barat

Kemudian, 36 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1.9–4 mm dan durasi 43–44 detik. Selanjutnya, satu kali gempa harmonik berdurasi 81 detik dan satu  kali gempa vulkanik dalam dengan durasi 19 detik dan S-P 2.2 detik.

"Cuaca pada saat pengamatan dilaporkan cerah hingga berawan, dengan angin lemah bertiup ke arah barat dan barat laut," ungkap dia.

Semenatra itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar radius 3 km dari pusat aktivitas harus dikosongkan. Hindari wilayah sektor selatan, tenggara, barat, dan timur laut karena rawan guguran lava dan awan panas.

Masyarakat diimbau tidak panik jika mendengar suara dentuman atau gemuruh, yang merupakan ciri aktivitas normal gunung dalam fase erupsi. Tetap koordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok di Desa Laranwutun dan PVMBG Bandung.

Gunakan masker dan pelindung mata/ kulit untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik. Waspadai potensi bahaya lahar, khususnya bagi warga di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung, terutama saat musim hujan.