Menlu Tiongkok: AS Seharusnya Tidak Membalas Kebaikan dengan Kebencian

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi. Foto: Anadolu

Menlu Tiongkok: AS Seharusnya Tidak Membalas Kebaikan dengan Kebencian

Fajar Nugraha • 7 March 2025 15:25

Beijing: Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, mengecam kebijakan tarif yang diterapkan Amerika Serikat (AS) dengan menuduh Washington membalas kebaikan dengan tindakan yang tidak adil. Dalam konferensi pers pada Jumat 7 Maret 2025, ia juga memperingatkan bahwa dunia dapat terjerumus dalam situasi tanpa hukum jika negara-negara hanya mementingkan kepentingan sendiri.

Menyoroti kerja sama Tiongkok dalam mengatasi epidemi fentanyl yang melanda Amerika Serikat, Wang Yi menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil Beijing seharusnya tidak dibalas dengan kebijakan yang merugikan.

"Washington seharusnya tidak membalas kebaikan dengan kebencian, apalagi menerapkan tarif tanpa alasan yang jelas," ujarnya, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 7 Maret 2025.

Wang Yi juga menyoroti bahaya jika negara-negara mulai mengutamakan kepentingan nasional mereka sendiri tanpa mempertimbangkan stabilitas global.

"Di dunia ini ada sekitar 190 negara. Bayangkan jika setiap negara hanya menekankan kepentingan mereka sendiri dan mengandalkan kekuatan serta status. Dunia akan kembali ke hukum rimba," tegas Wang Yi.

Selain mengecam kebijakan perdagangan AS, Wang juga menyerukan negosiasi diplomatik untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Menurutnya, perang hanya membawa kehancuran bagi semua pihak.

"Tidak ada pemenang dalam konflik, dan perdamaian tidak akan merugikan siapa pun," ujar Wang, menegaskan bahwa Tiongkok mendukung segala upaya yang bertujuan menciptakan stabilitas.

Pernyataan Wang disampaikan di sela-sela pertemuan politik "Two Sessions" di Beijing, yang tahun ini banyak membahas dinamika hubungan internasional di bawah pemerintahan baru Amerika Serikat yang dinilai semakin mengguncang tatanan global.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)