Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur, Restu Novi Widiani. (Metrotvnews.com/Amal)
Amaluddin • 25 June 2025 15:30
Surabaya: Sebanyak 1.225 siswa dari keluarga prasejahtera di Jawa Timur dipastikan akan memulai tahun ajaran baru 2025/2026 melalui program Sekolah Rakyat. Mereka akan menjalani pendidikan berasrama mulai 7 Juli 2025 di 19 titik sekolah rakyat yang tersebar di seluruh Jatim.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menjelaskan seluruh siswa merupakan anak-anak dari keluarga yang masuk kategori desil 1 dan desil 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yaitu kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan terendah.
"Rencananya kegiatan belajar mengajar akan dimulai pada 14 Juli, tapi seluruh siswa wajib masuk ke asrama sejak 7 Juli untuk menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah," kata Novi, Rabu, 25 Juni 2025.
Menurut Novi, sekolah rakyat merupakan inisiatif pemerintah pusat yang bertujuan memberikan akses pendidikan setara, gratis, dan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga miskin. Program ini juga akan diluncurkan secara nasional oleh Presiden RI pada 14 Juli 2025.
“Untuk Jatim, ada 19 sekolah rakyat yang sudah siap memulai pembelajaran tahun ini dengan total 1.225 siswa. Jumlah itu sudah diverifikasi dan ditetapkan melalui SK dari gubernur, bupati, atau wali kota tergantung lokasi sekolahnya,” jelasnya.
Dari 19 sekolah rakyat yang dibuka tahun ini, tiga di antaranya merupakan milik Pemerintah Provinsi, yakni tiga rombongan belajar (rombel) SMA di Malang, enam rombel SMP di Batu, dan tiga rombel SMA di Lamongan. Sisanya tersebar di berbagai kabupaten/kota seperti Surabaya, Kediri, Mojokerto, Pasuruan, Jombang, Pacitan, Probolinggo, Banyuwangi, Ponorogo, Jember, Gresik, Pamekasan, Bojonegoro, dan Tuban.
Untuk mendukung proses belajar-mengajar, telah disiapkan sekitar 500 tenaga pendidik, terdiri dari guru, kepala sekolah, dan staf pendukung. Mereka diprioritaskan berasal dari kalangan ASN maupun PPPK, baik penuh waktu maupun paruh waktu.
“Semua siswa sudah melalui proses ground check, dan hanya mereka yang betul-betul masuk kategori miskin yang diterima,” katanya.
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga tengah menyiapkan perluasan program ini. Sebanyak 23 lokasi Balai Latihan Kerja (BLK) di Jawa Timur kini sedang diasesmen untuk bisa difungsikan sebagai sekolah rakyat tahap selanjutnya.
"Karena target nasional adalah 100 sekolah rakyat tahap pertama dan akan ditambah 100 lagi. Maka Jatim menyiapkan tambahan lokasi, termasuk BLK yang dikelola kementerian. Total ada 23 lokasi yang sedang disurvei," pungkasnya.