Ilustrasi pedagang aceran LPG 3 kilogram. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim
Ahmad Mustaqim • 5 February 2025 17:37
Yogyakarta: Sejumlah pedagang eceran LPG 3 kilogram mengaku pasokan masih kosong sampai saat ini. Kondisi ini sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir.
"Sampai sekarang belum ada stok sejak kemarin. Biasanya hari ini pesan, 3 hari berselang baru dikirim," kata seorang pedagang eceran gas LPG Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, Indah pada Rabu, 5 Februari 2025.
Indah mengatakan kekosongan stok sudah terjadi sejak larangan pengecer menjual LPG 3 kilogram. Saat itu informasi yang ia dapatkan, harus membeli di pangkalan.
"Banyak yang tanya, tapi kalau nggak ada stok susah. Sempat ada sisa 8 tabung, kalau saya jual nanti repot," ujarnya.
Ia menilai, kebijakan yang menyulitkan masyarakat tidak akan bertahan lama. Kebijakan tersebut dibatalkan per 4 Februari 2025.
"Saya yakin nggak bakal lama kebijakan ini. Benar, bertahan 2 hari, dicabut," ujar perempuan 44 tahun ini.
Terbaru, pemerintah meminta para pengecer menjadi subpangkalan. Indah mengaku akan mengikuti kebijakan baru namun harus dipermudah prosedurnya.
"Pedagang pengecer paling kan ambil untung berapa. Harusnya prosedurnya dibuat mudah," kata sosok yang mengaku sudah menjual ecer gas LPG 4 tahun lalu ini.
Pemilik toko kelontong di Kecamatan Godean, Wima mengatakan pedagang ecer menjadi subpangkalan akan sulit di modal. Pasalnya, pengecer biasanya hanya membeli beberapa tabung.
Selain itu, ia juga mengkhawatirkan sulitnya mengurus administrasi. Ia mengaku berat bila diminta menjadi subpangkalan.
"Mending pengecer dijadikan sub pangkalan dan terdata di pangkalan. Terus harga ditentukan saja dari kebijakan pemerintah," kata dia.